Wednesday, 31 October 2012

TRAINING SEMESTER III PSIKOLOGI



TRAINING
NAMA MAHASISWA UNPRI : TJUNG TECK.CH
NIM:113310095
Definisi pelatihan Proses perubahan pengetahuan,sikap atau pun prilaku mencapai tujuan organisasi.
Suatu pelatihan yang efektif selalu mengandung pengalaman belajar & didesain berdasarkan kebutuhan yang ada.
Pelatihan juga didisain untuk membantu mencapai tujuan masing-masing anggota organisasi yaitu untuk meningkatkan kapasitas diri mereka.
Langkah 1
Need Assessment
Tujuan dari need assessment: mengumpulkan info guna mendaptkan kebutuhan pelatihan dalam organisasi.
3 tipe Analisis organisasi.
1.     Yaitu pemeriksaan jenis permasalahan itu berada didalam perusahaan.
2.     Bidang 2 khusus organisasi yang perlu diperiksa:
·        Indeks efektifitas organisasi(biaya tenga kerja efesiensi produksi kualitas,pemeriharaan mesin kecelakaan kerja,rotasi ketidak hadiran)
·        Iklim oerganisasi (pemeriksaan terhadap perasaan,opini,kepercayan & sikap yang di miliki anggota terhadap organisasi)
·        Penerncaraan suksesi personalia(yaitu pertimbangan lowongan-lowongan posisi yang saat ini  ada dalam organisasi,kekosongan yang mungkin terjadi dimasa depan dan bagian posisi ini dapat diisi)
Analisis tugas(anajab)
·        Yaitu proses menentukan prilaku yang disyaratkan dari pemegang jabatan dan standart-standart kinerja yang mensti di penuhi job des & job spec
·        Analisis ini terpusat pada apa yang harus dilakukan karyawan untuk melaksankan pekerjaan.
·        Jadi analisis ini meliputi pengumpulan data tentang bagaimana pekerjaan dilaksankan,apa yang menjadi standart kinerjanya,wewenang,tanggung jawabnya, dan keahlian/kemapuan yang di perlukan untuk melaksankan tugas.
Analisis individu
·        Perbedaan antara kinerja yang diinginkan dengan kinerja actual adalah kebutuhan pelatihan untuk individu/karyawan.
·        Tujuan analisis individu adalah untuk memeriksa seberapa baik individu karyawan melaksankan pekerjaan-pekerjaan mereka.
Langkah 2
Menetapkan tujuan latihan
1.     Bagi peserta(trainne)
·        Untuk mengembangkan keahlian(pekerjaan dapat selesai dengan cepat &efesien)
·        Untuk mengembangkan pengetahuan(pekerjaan dapat di selesaikan secara rasional)
·        Untuk mengembangkan sikap(menimbulkan kemauan kerjasama dengan rekan kerja & menajemen)
·        Untuk mempersiapkan promosi karyawan kepada jabatan yang lebih sulit.
Bagi trinner (pelatih) menuntun pelatih untuk memfokuskan proses pelatihan pada pencapaian tujuan.
2.     Bagi manejer:membantu memecahkan masalah-masalah operasional(kelangkahan sumber daya finasial & teknologi manusia maupun sebaliknya)
3.     Bagi organisasi:tujuan pelatihan yang jelas akan dilihat apakah tujuan itu sesuai dengan perencanaan SDM atau tidak.
4.     Membuat evaluasi: yaitu untuk penyusunan alat evaluasi pelatihan akan menjadi mudah.
Langkah 3
Mendisein lingkungan belajar untuk pelatihan:
1.     Menyusun mendisein program pelatihan:
Menyusun prokondisi belajar yang efektif agar trinee siap memasuki pelatihan,yaitu mengupayakan agar trainne memiliki kemampuan untuk belajar & memiliki motivasi untuk pelatihan.
2.     Prinsip belajar dintergrasikan kedalam desin dan materi pelatihan jenis-jenis prinsip belajar.
3.     Whole versus part lerning:bahwa part leaming lebih bagus:yaitu tugas-tugas yang komplek di bagi kedalam bagian-bagian yang kecil,dari yang sederhana ke dalam hal yang paling sulit.
4.     Massed versus spaced practice:bahwa spsced practice lebih bagus karena mempraktekan prilaku baru dengan jeda waktu istirahat di sela-sela pelatihan.massed tampa ada waktu istirahat.
5.     Goal setting(tujuan) :bahwa program pelatihan harus mengandung tujuan yang spesifik dan menantang,sehingga trainee dapat mencapai tingkat performansi yang lebih tinggi/penguasaan materi lebih baik.
6.     Knowledge of results yaitu ada pengetahuan tentang hasil pelatihan dari trinee.Dimana ada umpan balik spesifik untuk menigkatkan kinerja.treinee atau seberapa besar kesenjangan antara kinerja actual mereka dengan kinerja yang di harapkan.
7.     Attention :trainer harus mendesain program/materi pelatihan yang dapat menarik perhatian trainee(menciptakan suasana pelatihan yang nyaman)
8.     Retention:pelatihan yang efektif harus dapat menggali kemampuan trainee dalam mengingat kembali apa-apa yang sudah dipelajari.

·        Mempertimbangkan unpaya maksimal “transfer prilaku baru”kedalam pekerjaan.
·        Triner harus mendisign program pelatihan yang disesuaikan dengan prinsip belajar orang dewasa,yaitu:
·        Self concept:bahwa orang dewasa biasanya independen berbeda dengan anak-anak,sehingga si trainer/pendidik harus memfasilitasikan bukan dominan.si trainer dewasa harus sanggup member input dalam proses mengajar.
·        Experience : bahwa orang dewasa memiliki akumulasi pengalaman yang banyak bagi anak-anak tidak sebagai orang dewasa mengarhkan diri sendiri.menemukan bagian dari pengalaman adalah kunci untuk self sctualization
·        Readness to learn: orang dewasa siap untuk mengidefikasikan apa yang ingin di pelajari dan merangkai proses belajar.siap untuk belajar dan di ajari.
·        Time perspective: orang dewasa harus siap dengan segera mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari untuk menyelesaikan masalah secepatnya pada hari ini.Trainer perlu menunjukan dengan segala isu-isu yang relevan bagi sipembelajar dewasa.
Langkah 4
Indetifikasi pengembangan materi dan metode
Isi materi di sesuaikan dengan masing-masing tujuan pelatihan
Macam-macam metode pelatihan
1.     Kuliah
2.     Presentasi
3.     Seminar
4.     Diskusi kelompok
5.     Studi kasus
6.     Role playing(mainkan peranan)
7.     Brainstorming (memecah masalah secara kelompok)
8.     Game & simulation
9.     Behavior  modeling (peragaan prilaku kerja)
10.                         Sensitivity  training(membantu kepaekahan dalam hubungan antara manusia)
11.                        Instruksi terprogram.



Yudisium mahasiwa UNPRI pada tgl 18 september 2016

Acara pelepasan wisudawan dan wisudawati psikologi S1 angkatan ke 5 Yudisium mahasiwa Unpri jurusan psikologi, kegiatan ini juga akan ...