Thursday 24 November 2011

Filsafat umum

Filsafat umum merupakan suatu pengertian tentang asal mula suatu masalah dan gimana untuk memecahkan suatu masalah, dari setiap kumpulan suatu permasalah yang ada,dimana filsafat umum ini lebih banyak menitik beratkan kepada konsep-konsep, pemikiran yang menghasilkan suatu ilmu pengetahuan bagi yang belum mengerti, tentang suatu permasalah dari semua yang mencakup kehidupan dunia dan alam semesta ini,jadi filsafat umum lebih menceritakan tentang suatu masalah, yang tak kunjung selesai dan di bahas dalam filsafat ini, dari suatu yang tuliskan kedalam suatu ilmu pengetahuan filsafat ini, apabila sudah kenyataan dinyatakan kebenarnya itu.

Pada bagian ini menjelaskan tentang pengetian filsafat, objek materi dan objek forma filsafat, ciri-ciri pemikiran filsafat, cabang-cabang filsafat, kedudukan ilmu, filsafat dan agama, kegunaan mempelajari filsafat, metode-metode filsafat dan sejarah kelahiran filsafat. Menurut etimologi filsafat adalah mencintai kebijaksanaan, konsep Plato memberi istilah dialektika yang berarti seni berdiskusi, konsep Cicero menyebutnya sebagai ibu dari semuai seni, konsep Al Farabi adalah menyelidiki hakikat sebenarnya dari segala yang ada, konsep Rene Descartes menyatakan kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan. Dari keragaman pengertian filsafat tersebut. Penulis memberikan suatu konsep bahwa filsafat mempunyai pengertian yang multi dimensi.

Bagian lain ini membahas tentang filsafat Yunani, dimana filsafat Yunani terbagi menjadi dua periode yaitu periode Yunani kuno dan periode Yunani klasik.Periode Yunani kuno disebut periode filsafat alam, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya ahli pikir alam dimana arah dan perhatian pemikirannya pada alam sekitarnya. Pernyataan-pernyataan yang dibuat bersifat filsafati (berdasar akal pikir) dan tidak berdasar pada mitos. Ahli pikir alam antara lain, adalah Thales, Anaximandros, dan Pythagoras. Periode Yunani klasik merupakan periode perkembangan filsafat yang sangat pesat, aliran yang mengawali periode Yunani kalasik adalah sofisme (cerdik pandai). Ahli pikir Yunani klasik antara lain, Socretes menyelidiki manusia secara keseluruhan yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah, dimana keduanya tidak dapat dipisahkan. Plato mencoba menyelesaikan permasalahan lama : mana yang benar yang berubah-ubah (Heracleitos) atau yang tetap (Parmenides), antara pengetahuan lewat indera dan pengetahuan lewat akal. sebagai penyelesaian persoalan. Ia menerangkan bahawa manusia sesungguhnya berada dalam dua dunia yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap, dan dunia ide yang bersifat tetap. Dunia pengalaman merupakan bayang-bayang dunia ide sedang dunia ide merupakan dunia sesungguhnya. Pemikiran Aristoteles antara lain: ajaran tentang logika, silogisme, pengelompokan ilmu pengetahuan, potensia dan dinamika, pengenalan etika dan Negara.


Masa patristik, para ahli pikir beragam pemikirannya ada yang menolak filsafat Yunani dan ada yang menerimanya, yang menolak adalah karena mereka sudah mempunyai sumber kebenaran yaitu firman Tuhan dan tidak dibenarkan mencari kebenaran lain seperti filsafat Yunani, sedang yang menerima beranggapan bahwa walau telah ada sumber kebenaran, tetapi tidak ada salahnya menggunakan filsafat Yunani, yang diambil tata cara berpikirnya, ahli pikir patristik antara lain: Justinus martir, Klemens, Tertullianus, Augustinus. Aliran skolastik berkaitan dengan sekolah dan merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan. Filsafat skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata agama, filsafat yang mengabdi kepada teologi, atau filsafat yang rasional memecahkan persolan-persoalan mengenai berpikir, sifat ada, kejasmanian, kerohanian, baik buruk, filsafat yang termasuk jajaran pengetahuan kodrat, akan dimasukkan ke dalam bentuk sintesa yang lebih tinggi antara kepercayaan dan akal, filsafat Nasrani, karena banyak dipengaruhi oleh ajaran gereja, ahli pikir skolastik antara lain, Peter Abaelardus, Albertus Magnus, Thomas Aquinas, William Ockham.

Pemikiran filsafat di timur mengemukakan tentang filsafat India, filsafat Tiongkok, dan filsafat Islam. Filsafat India berkembang dan menjadi satu dengan agama sehingga pemikiran filsafatnya bersifat religius dan tujuan akhirnya mencari keselamatan akhirat Filsafat India terbagi menjadi : Zaman Weda pemikiran filsafat berupa mantera-mantera dan pujian keagamaan, Zaman Wira Carita pemikiran filsafat berupa tulisan-tlisan tentang kepahlawanan dan tentang hubungan manusia dengan dewa. Zaman Sastra Sutra diisi oleh semakin banyaknya bahan-bahan pemikiran filsafat (sutra), dengan ditandai dengan lahirnya tokoh-tokoh seperti Sankara, Ramanuja, Madhwa, dan lainnya. Zaman Kemunduran diisi oleh pemikiran filsafat yang mandul, karena para ahli pikir hanya menirukan pemikiran filsafat yang lampau saja. Zaman Pembaharuan diisi oleh kebangkitan pemikiran filsafat India,yang mnejadi pelopornya Ram Mohan Ray seorang pembaharu yang mendapatkan pendidikan di Barat.

  1. KONTEMPLASI DAN DHARMA
Dalam kontemplasi tercakup semua formalitas agama.Agama adalah suatu seunikan yang sangat membatu di dua dunia.Tempat menganut agama,manusia tidak dapat menjadi bahagia.Bila agama adalah air muncul tidak dapat menjadi berkembang.Agama adalah air muncul kehidupan yangsejati,didunia ini maupun di alam berikutnya.Tampa agama,orang tidak dapat maju selangkah pun pada jalan rohani.ayat-ayat suci menekankan agar kita ,mula-mula mmemperkokoh landasan agama dan setelah itu membaktikan diri kepada Nam atau sabda:karena tampa yang pertama,yang kedua tidak akan ada gunanya.

  1. Agama berfungsi untuk meluluskan,menyeimbangkan dan menyatukan segala sesuatu.Agama akan mengungkapkan pemandangan rohani,dengan akibat bahwa orang dapat belajar untuk menilai semua hal secara benar.jadi,benaran akan terlihat sebagai kebenaran,dan ketidak-benaran akan terlihat sebagai ketidak-benaran.Semua Nabi dan dewa Suci menekankan perlunya agama.
Bilamana kejahatan mengalakan kebajikan dan agama memudar.Aku akan berinkarnasi dalam setiap zaman guna melindungi yang benar,Menumpas yang jahat,dan memulihkan dharma.

Pada cerita ini yang nyatkan bahwa filsafat Agama merupakan suatu ilmu pengetahuan yang bersifat kepercayaan dari Nabinya,seperti dalam Agama Buddha tentunya banyak di tekankan untuk berbuat baik dan hindari semua bentuk kejahatan, yang tidak perlu dalam kehidupan dimanasaja,setiap manusia juga bisa terjerumus kedalam hal yang jaha,t dengan hawa mafsu bagi setiap orang yang berumah tangga itu,sehingga banyak yang di tekankan dalam ajaran Agama Buddha yaitu : dengan karma seorang akan di lahirkan baik dengan perbuatan jahat dan baik itu,jadi konsep ini lebih mementingkan suatu perbuatan akan menghasilkan suatu perbuatan yang di pertanggun jawabkan oleh dirinya sendiri,walaupun banyak juga di ajari jalan keluar menuju kepembebasan dari setiap penderitan setiap makhluk hidup itu.

Filsafat Agama Buddha lebih banyak di ketemukan dengan kepercayaan adanya suatu kehidupan, apabila setelah mati dengan hasil karma perbuatannya dari semua kehidupan dimana manusia itu berada, manusia lebih menitik beratkan pada hasil perbuatan dari kehidupannya dan kehidupan akan datang merupakan hasil dari kehidupan masa lampau itu,walaupun setiap kepercayaan tidak juga dalam pengendalian diri dengan berbagai bentuk kehidupan yang ada itu,jadi setiap kepercayaan dengan pemberian dari nabi yang masa kehidupan orang itu mendapatkan ajaran agamanya itu,seperti Agama Buddha dengan nabinya Sang Buddha yang mengajarkan kebenaran dan pencapaian pembebasan dari setiap penderitaan dari kelahiran,usia tua,terserang penyakit dan mati, yang di alami oleh setiap manusia dan makhluk hidup dimana saja,filsafat Buddha berkembang sejak kelahiran seorang Pangeran dari India yaitu:Siddharta Gotama dari kerajaan suku Sakhya,kemudian sang Pangeran pun melatih diri dengan Meditasi selama 6 sensara di hutan dan beliau pun mencapai penerangan sempurna di bawah pohon bodhi dan menjadi seorang manusia "Buddha"dan mengajarkan murid dan umat Buddha dalam Ajaran Agama Buddha itu.

konsep Filsafat setiap Agama:
  • konsep setiap Agama Buddha mempercayai adanya suatu kepercayaan dari Nabinya
  • konsep setiap kepercayaan Agama Buddha lebih mementingkan semua kehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
  • konsep setiap kepercayaan Agama Buddha dengan berbuat baik dan mengalahkan setiap kejahatan
  • konsep setiap kepercayaan adanya penciptanya yaitu Tuhan
  • konsep setiap kepercayaan umat kepada ajaran-ajarannya dari nabinya

Yudisium mahasiwa UNPRI pada tgl 18 september 2016

Acara pelepasan wisudawan dan wisudawati psikologi S1 angkatan ke 5 Yudisium mahasiwa Unpri jurusan psikologi, kegiatan ini juga akan ...