•OLEH
SRI HARTINI, S.PSI, M.SI
•SEBUAH ALAT UNTUK PENGAJARAN YANG EFEKTIF
•Definisi Psikologi Pendidikan
•Ada beberapa ahli
1. Barlow (1985) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu melaksanakan tugas sbg seorang guru dalam proses belajar mengajar secara efektif.
2. Tardif (1987) mendefinisikan psikologi pendidikan adalah “....Sebuah bidang studi yang berhubungan dgn penerapan pengetahuan ttg perilaku manusia untuk usaha-usaha pendidikan.”
Adapun ruang lingkupnya meliputi:
a. Context of teaching and learning (situasi atau tempat yang berhubungan dgn belajar dan mengajar).
b. Process of teaching and learning (tahapan-tahapan dlm memgajar dan belajar), dan
c. Outcomes of teaching and learning (hasil-hasil yang dicapai oleh proses mengajar dan belajar)
•
3. Witherington mendefinisikan pendidikan sebagai studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami Pengajaran dan pembelajaran pada dunia pendidikan.
Latar Belakang Historis
Psikologi pendidikan didirikan oleh tiga perintis terkemuka diawal abad ke-20 diantaranya:
-William James (1842-1910) à “ Eksperimen di lab. Psikologi sering tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif”.
- John Dewey (1859-1953) à” anak-anak tidak harus mendapatkan pelajaran akademik saja, tetepi untuk berpikir dan beradaptasi dengan dunia luar sekolah”.
- E.L. Thorndike (1874-1949) à “Salah satu tugas pendidikan di sekolah yang terpenting adalah menanakam keahlian penalaran pada anak”.
•Cara Mengajar yang Efektif
A.Pengetahuan dan keahlian Profesional
Guru yang efektif menguasai materi pelajar dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik apabila:
•Penguasaan materi kelas. Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi.
•Strategi pengajaran.
Prinsif konstruktivisme. Konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman. Menurut pandangan ini, guru bukan sekedar pemberi informasi ke pikiran anak, akan tetapi guru harus medorong anak untuk mengeksplorasikan dunia mereka.
•Penetapan Tujuan & keahlian Perencanaan Instruksional.
Guru yang efektif tidak sekedar mengajar dikelas
tetapi mereka harus mampu menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan.
•
•
•Keahlian manajemen kelas
Aspek penting lain untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif, dan mengorientasikan kelas dengan tugas-tugas, mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.
•Keahlian motivasional.
Guru yang efektif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar, termotivasi dlm memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya dan memberikan kebebasan kpd murid untuk dapat berpikir kreatif.
•Keahlian komunikasi
guru harus mampu berkomunikasi yang baik dengan murid.
•
•Bekerja sec. Efektif dengan murid dari latar belakang kultural yang berlainan.
Guru harus mampu mendorong murid untuk menjalin hubungan positif dengan murid yang berbeda terutama pada murid yang kurang sukses secara akademik.
•Keahlian Teknologi.
Misalnya, guru harus tahu cara mengunakan komputer untuk menulis dan berkreasi. Mampu mengajari murid untuk mengunakan alat komunikasi melalui komputer seperti internet, dan perangkat penting lainnya untuk mendukung pembelajaran murid yang cacat.
•B. Komitmen & Motivasi
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Aspek ini mencakup sikap yang baik dan perhatian kepada murid diantaranya;
•Komitmen dan motivasi dapat membantu guru melewati masa-masa sulit dan melelahkan dalam mengajar.
•Komitmen dan motivasi dapat membantu guru dalam membangun kepercayaan diri mrk serta melunturkan emosi negatif dalam diri.
•Komitmen dan motivasi dapat membantu merubah sikap negatif menjadi positif dan semangat kedalam kelas.
•10 Citra Guru terbaik & terburuk Menurut Murid
•Riset Dalam Psikologi Pendidikan
A.Mengapa Riset itu penting?
Riset atau penelitian itu penting karena dengan melakukan penelitian kita akan mendapatkan informasi yang valid.
Misalnya , pengalaman seorang guru.
●
●
●
●
●
•B. Pendekatan Riset Ilmiah
•Riset ilmiah : riset objektif, sistematis, dan dapat diuji. Riset ilmiah mereduksi kemungkinan bahwa informasi didasarkan pada keyakinan, opini dan perasaan personal. Riset ilmiah dilandaskan pada metode ilmiah (sebuah pendekatan yang dipakai untuk menemukan informasi yang akurat.
Pendekatan ini terdiri atas beberapa langkah:
•Perumusan Masalah adalah mengidentifikasi masalah, menyusun teori dan mengembangkan satu atau lebih hipotesis.
•Teori adalah seperangkat ide yang saling berkaitan dan berfungsi untuk menjelaskan dan membuat prediksi. Dengan teori, periset bisa merumuskan hipotesis; yakni asumsi dan prediksi sementara dan dapat diuji kebenarannnya.
•Mengumpulkan informasi (data) yaitu periset melakukan program mentoring selama enam bulan. Datanya mungkin terdiri dari; observasi kelas, rating guru, dan uji prestasi.
•
•Mengumpulkan informasi (data) yaitu periset melakukan program mentoring selama enam bulan. Datanya mungkin terdiri dari; observasi kelas, rating guru, dan uji prestasi.
•Menarik kesimpulan; periset secara statistik menganalisis data dan menarik kesimpulan.
•Merevisi kesimpulan dan teori yaitu setelah melakukan penelitian, hasil dari penelitian diuji dan direvisi.
•
•
•C. Metode Riset
•Ada tiga metode yang dipakai untuk mengumpulkan informasi dalam psikologi pendidikan yaitu;
•Riset Deskriptif. Bertujuan mengamati dan mencatat PL. Misalnya; seorg ahli psi. Pendidikan mengamati sejauhmana anak-anak bersikap agresif didalam kelas atau mewawancarai guru ttg sikap mereka terhadap jenis strategi pengajaran tertentu.
•Observasi. Observasi ilmiah dilakukan dengan cara sistematis. Observasi ini membutuhkan pengetahuan ttg apa yang kita amati. Spt, mencatat mengelompokan apa yang dilihat dan menyampaikan hasil observasi secara efektif. Observasi ini jarang mengandung bias.
•Laboratorium. Tempat terkendali dimana banyak faktor yg kompleks dari dunia riil dihilangkan.
•
•Observasi alamiah yaitu observasi diluar lab. Atau dunia nyata
•Observasi partisipan yaitu observasi dimana peneliti ikut terlibat aktif sbg partisipan dalam aktivitas.
•Tes standar adalah tes dengan prosedur administrasi dan penilaian yang seragam . Tes ini menilai kinerja murid di domain yang berbeda-beda.
•Studi kasus adalah kajian mendalam terhadap seorang individu.
•Studi etnografi adalah deskripsi dan interpretasi mendalam atas PL dalam suatu etnis atau kelompok kultur yang terlibat langsung dengan partisipan.
•Riset korelasional
•Riset korelasional tujuannya adalah mendeskripsikan kekuatan hubungan antara dua atau lebih karakteristik. Riset ini berguna untuk melihat apakah ada hubungan antara dua variabel.
•
•Riset Eksperimental
•Riset eksperimental adalah satu-satunya metode yang handal untuk menentukan hubungan sebab akibat. Riset eksperimen mengunakan paling tidak satu variabel bebas (IV) dan satu variabel tergantung (DV)
•Variabel independent adalah faktor yang dimanipulasi, yang berpengaruh pada faktor eksperimental.
•Variabel dependent adalah faktor yang diukur dalam sebuah eksperimen.
•Riset Evaluasi program, Riset aksi, dan Guru sebagai periset.
•Riset evaluasi program; riset ini didesain untuk membuat keputusan tentang efektifitas program tertentu.
•Riset aksi; riset ini dipakai untuk memecahkan problem kelas atau sekolah lebih spesifik, memperbaiki strategi mengajar dan pendidikan atau untuk membuat keputusan pada lokasi tertentu. Tujuan riset aksi adalah untuk memperbaiki praktik pendidikan secara langsung dalam satu atau dua kelas, pada satu sekolah, atau pada beberapa sekolah.
•Guru sebagai periset. Adalah guru-periset adalah konsep yang menyatakan bahwa guru kelas dapat melakukan riset sendiri untuk meningkatkan mutu praktik pengajaran mereka.
•Tantangan Riset
salah satu dari tantangan tsb adalah bagaimana cara mendapatkan pengetahuan itu sendiri. Misalnya;
•Etika. Ahli psikologi pendidikan harus berhati-hati dalam memastikan kesehatan dan keamanan anak partisipasi dalam studi riset.
•Gender
•Etnis dan kultur
•