¡DIVERSITAS SOSIOKULTURAL
¡OLEH
¡
¡SRI HARTINI, S.Psi, M.Si
¡
KULTUR DAN ETNIS
Kultur
Kultur adalah pola PL, keyakinan, dan semua produk lain dari kelompok orang tertentu yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya.
Para psikolog dan pendidik mempelajari kultur sering kali tertarik untuk membandingkan apa yang terjadi dalam satu kultur atau beberapa kultur lainnya.
Studi lintas-kultural menyediakan perbandingan, informasi ttg seberapa jauh orang itu sama dan seberapa jauh PL tertentu adalah perilaku khusus dari suatu kultur.
Perbedaan dalam kultur ini dideskripsikan dengan dua istilah:
1.Individualisme adalah seperangkat nilai yang mengutamakan tujuan personal diatas tujuan kelompok. Nilai-nilai individualis mencakup perasaan senang, keunikan personal dan indenpensi atau kemandirian.
2.Kolektivisme adalah seperangkat nilai yg mendukung kelompok. Tujuan personal digunakan untuk menjaga integritas kelompok, interpendensi anggota kelompok dan keharmonisan hubungan.
●
¡STATUS SOSIOEKONOMI
¡STATUS SOSIOEKONOMI (Socioeconomic status-SES) adalah kelompok orang berdasarkan karakteristik ekonomi, individual, dan pekerjaannya.
¡
¡Mendidik anak berlatar belakang SES rendah.
Anak-anak miskin sering menghadapi problem di rumah dan di sekolah sehingga menganggu proses belajar mereka. Dirumah, mungkin ortu tidak menetapkan standar pendidikan yg tinggi untuk anak, tidak mampu membantu belajar membaca, tidak punya cukup uang untuk membayar biaya pendidikan dan materi penunjang.
¡Etnis
¡Kata ethnic berasal dari kata Yunani yg berarti “bangsa”. Etnisitas (etnicity) adalah pola umum atau karakteristik seperti warisan kultural, nasionalitas, ras, agama, dan bahasa.
¡Etnisitas dan sekolah.
Pengalaman sekolah murid dari kelompok etnis yg berbeda jg berbeda satu dengan yg lain.
¡Prasangka, diskriminasi, dan bias.
Prasangka adalah sikap negatif yg tidak adil terhadap orang krn keanggotaan individu itu dalam satu kelompok. Seorang antropolog Amerika, John Ogbu (1989) mengemukakan pandangannya; yg mengatakan bahwa murid dari etnis minoritas msh ditempatkan dalam posisi subordinat dan dieksploitasi didalam sistem pendidikan Amerika.
¡
¡Psikolog pendidikan; bernama Margaret Beale Spencer (1990) ia percaya bahwa sebentuk rasisme institusional masih banyak terjadi di sekolah Amerika.
¡
¡Diversitas dan perbedaan.
Pengalaman historis ekonomi dan sosial melahirkan prasangka dan perbedaan antar kelompok etnis. Individu yg tinggal dalam kelompok etnis atau kultural tertentu menyesuaikan diri dengan nilai, sikap tekanan dari kultur tsb.
¡PENDIDIDIKAN MULTIKULTURAL
¡Pada tahun 1963, presiden AS John Kennedy mengatakan; “perdamaian adalah proses harian, mingguan, bulanan, dlm opini yg terus berubah, pelan-pelan mengerus rintangan lama, diam-diam membangun struktur baru”. Ketegangan etnis kerap mengancam perdamaian yg rapuh ini. Pendidikan multikultural diharapkan dpt memberikan sumbangan untuk mewujudkan apa yg diimpikan oleh pemimpin hak-hak sipil.
¡Pendidikan multikultural adalah pendidikan yg menghargai perbedaan dan mewadahi beragam perspektif dari berbagai kelompok kultural.
¡Tujuannya adalah pemerataan kesempatan bagi semua murid. Termasuk kelompok minoritas.
¡Pendidikan multikultural ini muncul dari gerakan hak-hak sipil pd tahun 1960-an dan gerakan untuk pemerataan kesetaraan dan keadilan sosial dlm masyarakat untuk wanita serta org kulit berwarna.
¡
¡Memberdayakan Murid
¡Istilah pemberdayaan(empowerment) berarti memberi org kemampuan intelektual dan keterampilan memecahkan masalah agar berhasil dan menciptakan dunia yg lebih adil.
¡Pemberdayaan masih menjadi tema penting dlm pendidikan multikultural dewasa ini. Menurut pandangan ini, sekolah harus memberi murid kesempatan untuk belajar ttg pengalaman, perjuangan, dan visi dari kelompok kultural, dan etnis yg berbeda-beda.
Harapannya pendidikan multikultural
1.Meningkatkan rasa harga diri minoritas, mengurangi prasangka, dan memberikan kesempatan pendidikan yg lebih setara.
2.Membantu murid kulit putih untuk lebih toleran kepada kelompok minoritas dan agar lebih baik murid kulit putih dan kulit berwarna mengembangkan beragam perspektif dalam kurikulumnya.
¡
¡Pengajaran yg Relevan Sec. Kultural
¡Pengajaran yg Relevan Sec. Kultural adalah aspek penting dari pendidikan multikultural. Pengajaran ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan dengan latar belakang kultural dari pelajar.
¡Pakar pendidikan multikultural percaya bahwa guru yg baik akan mengetahui dan mengintegrasikan pengajaran yg relevan secara kultural kedalam kurikulum karena akan membuat pengajaran menjadi lebih efektif (Diaz, 2001). Misalnya; Jackie Irvine dan Janice Hale-Benson (1990). Mereka mengamati bahwa murid Afrika Amerika lebih ekspresif dan semangatnya besar.
¡
¡Meningkatkan hubungan antara anak-anak dari kelompok etnis yg berbeda-beda
¡Ada sejumlah strategi dan program untuk meningkatkan hubungan antar anak yg memiliki etnis yg berbeda.
¡Psikolog sosial Prof. Elliot Aronson yg sampai skrg msh mengajar di University of Texas di Austin, sistem sekolah mengontraknya untuk mencari ide guna mengurangi peningkatan ketegangan rasial di kelas.
¡Ia mengembangkan konsep kelas Jigsaw.
¡Strategi kelas Jigsaw dideskripsikan untuk menciptakan tujuan utama atau tugas bersama untuk murid.
¡GENDER
¡Gender adalah dimensi sosiokultural dan psikologis dari pria dan wanita. Istilah gender dibedakan dari istilah jenis kelamin (seks).
¡Peran gender (gender role) adalah ekspektasi sosial yg merumuskan bagaimana pria dan wanita seharusnya berpikir, merasa, dan berbuat.
¡Ada tiga Pandangan terhadap Perkembangan Gender
¡1. Pandangan Biologis; tidak ada yg menyangkal ada perbedaan genetik, biokimia, dan anatomi antar jenis kelamin. Bahkan pakar gender yg menganut pandangan environmental jg mengakui bahwa gadis dan jejaka diperlakukan secara berbeda karena perbedaan fisik dan peran mereka dalam proses reproduksi. Ada beberapa isu yg memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada faktor biologis dan lingkungan. Misalnya; androgen adalah hormon seks dominan dalam diri pria dan pada wanita Corpus collosum yang besar yakni serat masif yang menghubungkan dua belahan otak.
¡2. Pandangan Sosialisasi
¡Teori psikoanalitik maupun kognitif sosial mendeskripsikan pengalaman sosial yang mempengaruhi perkembangan gender anak.
¡Teori psikoanalitik gender berasal dari pandangan Sigmund Freud bahwa anak-anak prasekolah mengembangkan ketertarikan seksual kepada orang tuanya yg berjenis kelamin berbeda dgn dirinya.
¡Teori kognitif sosial gender menekankan bahwa perkembangan gender anak terjadi melalui pengamatan dan peniruan perilaku gender dan melalui penguatan dan hukuman terhadap gender.
¡3. Pandangan Kognitif
¡Dua pandangan kognitif thd gender adalah:
1.Teori perkembangan kognitif. Menurut teori ini, tipe gender anak terjadi setelah mereka mengembangkan konsep gender. Teori ini dikembangkan oleh kohlberg (1966). Ia percaya anak baru memahami gender sec. Konstan setelah mencapai tahap operasional konkret Piaget yakni ketika ia berumur tujuh tahun.
2.Teori Skema gender menyatakan bahwa perhatian dan PL ind. Dituntun oleh motivasi internal untuk menyesuaikan dgn standar sosiokultural berbasis gender dan stereotip gender. Skema gender adalah struktur kognitif, atau jaringan asosiasi, yg menata dan menuntun persepsi ind. Berdasarkan gender.
¡KLASIFIKASI PERAN GENDER
¡Pada tahun 1970, saat banyak pria dan wanita yg sec. Terbuka mengekspresikan ketidakpuasan kepada ekspektasi gender yg kaku, lalu muncul pandangan alternatif ttg maskulinitas dan feminitas. Pandangan ini tidak lagi membatasi maskulinitas sbg kompetensi pria dan feminitas sbg kompetensi perempuan. Pandangan ini mengusulkan bahwa individu dapat memiliki sifat maskulin dan feminin.
¡Pemikiran ini menimbulkan perkembangan konsep androgini,yakni kehadiran karakteristik maskulin dan feminin yg diinginkan sso.
¡Anak lelaki androgini mungkin tegas (maskulin) dan bersifat pengasuh (feminin). Anak perempuan adrogini mungkin kuat (maskulin) dan sensitif thd perasaan orla (feminin)
¡Gender dalam Konteks
¡Membantu perilaku dan emosi. Stereotip menyatakan bahwa wanita lebih baik ketimbang pria dalam soal membantu. Tetapi, ini tergantung pada situasi.
Wanita itu emosional, lelaki tidak ini adalah pandangan stereotip ttg emosi. Akan ttp, spt PL membantu, perbedaan emosional pada diri pria dan wanita tergantung pada emosi tertentu.
¡Kultur. Di setiap negara tentu berbeda dlm hal kebudayaan dan tradisi untuk wanita dan pria. Misalnya; di AS banyak penerimaan thd androgini dan kesamaan dalam perilaku pria dan wanita, banyak dinegara lain peran gender masih sangatlah khas.
¡ Menghilangkan Bias Gender
¡Interaksi Guru dan Murid: adakah bukti bahwa kelas mengandung bias gender atas anak lelaki? Berikut ini beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
¡Kepatuhan, ketaatan mengikuti biasanya diasosiasikan pada wanita aturan, berpenampilan rapi dan tertib. Hal ini ketimbang pria.
¡Mayoritas guru adalah wanita, terutama di SD. Ini mungkin lebih menyulitkan anak lelaki ketimbang wanita dlm mengidentifikasi.
¡Anak lelaki lebih mungkin dipandang bermasalah ketimbang pr. Dalam hal belajar.
¡Anak lelaki lebih mungkin dikritik ketimbang anak pr.
¡Beberapa Bukti Kelas Bias Terhadap Anak Wanita
¡Dikelas anak Pr. Lebih patuh ketimbang anak lelaki. Anak lelaki sering mencari perhatian dan anak wanita kebanyakan diam.
¡Dikelas guru banyak mengawasi dan berinteraksi kpd anak lelaki. Sedangkan anak pr. Lebih belajar dan bermain sendiri.
¡Guru sering memberi banyak waktu kepada anak lelaki ketimbang anak pr. Untuk menjawab pertanyaan
¡Anak lelaki lebih sering mendapatkan nilai rendah ketimbang anak pr. Dan lebih mgkn tidak naik kelas, namun anak pr. Krg percaya bahwa mrk akan sukses di perguruan tinggi.
¡