Thursday, 28 June 2012

PELAJAR YANG TIDAK BIASA SEMESTER 2

PELAJAR YANG TIDAK BIASA

OLEH

SRI HARTINI, S.Psi, M.Si

SIAPAKAH ANAK YANG MENDERITA KETIDAKMAMPUAN ITU

Ketidakmampuan adalah keterbatasan fungsi yg membatasi kemampuan sso.

Cacat adalah kondisi yang dinisbahkan pada sso yang menderita ketidakmampuan.

Pada pendidik lebih sering menggunakan istilahChildren with disabilities” (anak yang menderita gangguan/ketidakmampuan) ketimbangDisable children” (anak cacat). Tujuannya adalah memberi penekanan pada anaknya, bukan pada cacat atau ketidakmampuannya.

Kita akan mengelompokan ketidakmampuan dan gangguan sebagai berikut: gangguan indra, gangguan fisik, retardasi mental, gangguan bicara dan bahasa, gangguan belajar, dan gangguan emosional dan perilaku.

Gangguan Indra

Gangguan Penglihatan

Salah satu tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan penglihatan ini adalah menentukan modalitas agar murid dapat belajar dengan baik.

Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran dapat menyulitkan proses belajar anak. Anak yang tuli sejak lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan bicara dan bahasanya.

Beberapa kemajuan medis dan teknologi, seperti yang disebutkan disini, juga telah meningkatkan kemampuan belajar anak yang menderita masalah pendengaran antara lain:

Pemasangan Cochlear

Menempatkan semacam alat di telinga. Namun ini bukan prosedur yang permanen.

Sistem hearing aids dan amplifikasi

Perangkat telekomunikasi dan radiomail

Gangguan fisik

Gangguan ortopedik

Biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena masalah di otot, tulang, atau sendi. Tingkat gangguan bervariasi. Bisa disebabkan oleh problem prenatal, atau penyakit dan kecelakaan saat anak-anak.

Cerebral palsy

Gangguan kejang-kejang

Jenis yg paling sering dijumpai epilepsy, gangguan saraf yg biasanya ditandai dengan serangan sensorimotor, atau kejang-kejang.

Retardasi Mental

-Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan kecerdasan yg rendah.

-

Down Syndrome

Fragile X Syndrome

Fetal alcohol syndrome

Gangguan Bicara & Bahasa

-Gangguan Artikulasi adalah problem dalam pengucapan suara secara benar. Sulit berkomunikasi dengan teman dan guru dan merasa malu. Dapat diperbaiki dengan terapi bicara.
-
-Gangguan Suara tampak dalam ucapan tidak jelas, keras, terlalu kencang, terlalu tinggi, atau terlalu rendah. Biasanya sulit dimengerti.

-Gangguan kefasihan. Biasanya dinamakan gagap. Kondisi ini terjadi ketika pengucapan anak terbata2, jeda panjang atau berulang-ulang.

Gangguan bahasa. Kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif atau bahasa ekspresif anak. Dapat menyebabkan problem belajar serius.

Gangguan bahasa mencakup tiga kesulitan :

Kesulitan menyusun pertanyaan untuk memperoleh informasi yang diharapkan.

Kesulitan memahami dan mengikuti perintah lisan

Kesulitan mengikuti percakapan, terutama ketika percakapan itu berlangsung cepat dan kompleks

Kesulitan-Kesulitan dalam bahasa berkaitan dgn 2 gangguan, gangguan bahasa Reseptif maupun Ekspresif

Bahasa Reseptif adalah penerimaan dan pemahaman atas bahasa. Anak penderita gangguan bahasa reseptif akan kesulitan untuk menerima informasi. Informasi masuk ttp otak akan sulit untuk memprosesnya secara efektif, hal ini menyebabkan anak kelihatan cuek atau bengong saja.

Bahasa Ekspresif adalah berkaitan dengan kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pikiran dan berkomunikasi dengan orla. Beberapa anak bisa dengan mudah memahami apa yg diucapkan orla, namun terkadang mrk kesulitan untuk memberi tanggapan atau mengekspresikan pendapatnya.

Ciri-ciri Anak penderita Gangguan Bahasa Ekspresif Oral

Mereka mungkin tampak malu, menarik diri, dan memiliki problem dalam berinteraksi sosial.

Mereka mungkin menunda meberi jawaban.

Mereka mungkin kesulitan menemukan kata yang tepat.

Pemikiran mereka mungkin ruwet dan tidak tertata, shg memusingkan pendengarannya.

Mereka mungkin menghilangkan bagian integral dari suatu kalimat atau informasi yg dibutuhkan untuk pemahaman

Ketidakmampuan Belajar (learning Disability)

Learning disability didefinisikan atas tiga definisi yaitu;

1.Punya kecerdasan normal atau diatas normal,
2.Kesulitan dalam setidaknya satu mata pelajaran atau biasanya beberapa mata belajaran,
3.Tidak memiliki problem gangguan lain, seperti retardasi mental yg menyebabkan kesulitan.


Karakteristik Umum

Kesulitan mempertahankan atensi.

Keterampilan membaca yg buruk

Strategi belajar dan memori tidak efektif

Kesulitan menyelesaikan tugas-tugas yg melibatkan penalaran abstrak

Kurang pemahaman akan diri dan memiliki motivasi rendah dlm menyelesaikan tugas-tugas akademik.

Keterampilan motorik buruk

Keterampilan sosial buruk

Attention Deficit Hyperaktivity Disorder

Ciri-ciri anak Penderita ADHD;

1.Kurang perhatian (inanttention)
2.Hiperaktif (Hyperaktivity)
3.Impulsif (impulsivity)

Gangguan perilaku dan Emosi

Gangguan perilaku dan emosi erat kaitannya dengan hubungan agresi, depresi, ketakutan yag berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah dan juga berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional.

Simtom-simtom Gangguan perilaku dan emosi biasanya digolongkan atas 2 gol. Yaitu;

1.Eksternalizing behaviors (pl ke luar) memiliki pengaruh lgsg maupun tdk lgsg thd orla mis: agresi, suka melawan, mencuri, dan krg kontrol diri.
2.Internalizing behaviors (PL ke dlm) terutama yg mempengaruhi siswa yg mengalami gg. Ini yaitu: kecemasan atau depresi yg parah, perubahan suasana hati yg berlebihan, menarik diri dari interaksi sosial, dan gangguan makan.

Karakteristik umum pada Gangguan perilaku dan Emosi

Rasa harga diri rendah

Keterampilan sosial yg buruk

Kesulitan mencapai dan membina relasi interpersonal sec. Memuaskan

Sering tidak masuk sekolah.

Memperlihatkan penurunan prestasi akademik seiring peningkatan usia.

Kurang menyadari parahnya masalah yg mrk hadapi.

Penempatan & Pelayanan

Anak penderita ketidakmampuan dapat ditempatkan dalam berbagai setting, dan serangkaian pelayanan yg dpt dipakai untuk meningkatkan pendidikan mrk.

Penempatan

penempatan anak dgn ketidakmampuan ini disusun dari tempat yg krg restriktif sampai yg plg restriktif (Deno, 1970)

Kelas reguler dengan dukungan pengajaran tambahan di kelas reguler.

Sebahagian waktu dihabiskan di ruangan sumber daya.

Penempatan full-time dlm kelas pendidikan khusus.

Sekolah khusus

Instruksi rumah

Instruksi rumah sakit atau institusi lain

Pelayanan

Pelayanan untuk anak dapat disediakan oleh guru kelas reguler, guru sumber daya, guru pendidikan khusus, konsultan kolaboratif, profesional lain atau tim interaktif.

Guru kelas reguler. Disini guru kelas reguler bertanggung jawab memberikan lebih banyak pendidikan untuk anak-anak yg menderita ketidakmampuan belajar.

Guru Sumber daya. Tugasnya memberikan pelayanan yg bermanfaat bagi anak-anak yg menderita ketidakmampuan belajar.

Guru berpendidikan Khusus. Guru berpendidikan khusus biasanya mengemban tugas yg lebih besar pada anak ketimbang guru sumber daya. Tugas yg biasa tangani adalah bidang membaca

THE END

Yudisium mahasiwa UNPRI pada tgl 18 september 2016

Acara pelepasan wisudawan dan wisudawati psikologi S1 angkatan ke 5 Yudisium mahasiwa Unpri jurusan psikologi, kegiatan ini juga akan ...