PELAJAR YANG TIDAK BIASA
OLEH
SRI HARTINI, S.Psi, M.Si
SIAPAKAH ANAK YANG MENDERITA KETIDAKMAMPUAN ITU
Ketidakmampuan adalah keterbatasan fungsi yg membatasi kemampuan sso.
Cacat adalah kondisi yang dinisbahkan pada sso yang menderita ketidakmampuan.
Pada pendidik lebih sering menggunakan istilah “ Children with disabilities” (anak yang menderita gangguan/ketidakmampuan) ketimbang “Disable children” (anak cacat). Tujuannya adalah memberi penekanan pada anaknya, bukan pada cacat atau ketidakmampuannya.
Kita akan mengelompokan ketidakmampuan dan gangguan sebagai berikut: gangguan indra, gangguan fisik, retardasi mental, gangguan bicara dan bahasa, gangguan belajar, dan gangguan emosional dan perilaku.
Gangguan Indra
Gangguan Penglihatan
Salah satu tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan penglihatan ini adalah menentukan modalitas agar murid dapat belajar dengan baik.
Gangguan Pendengaran
Gangguan pendengaran dapat menyulitkan proses belajar anak. Anak yang tuli sejak lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan bicara dan bahasanya.
Beberapa kemajuan medis dan teknologi, seperti yang disebutkan disini, juga telah meningkatkan kemampuan belajar anak yang menderita masalah pendengaran antara lain:
Pemasangan Cochlear
Menempatkan semacam alat di telinga. Namun ini bukan prosedur yang permanen.
Sistem hearing aids dan amplifikasi
Perangkat telekomunikasi dan radiomail
Gangguan fisik
Gangguan ortopedik
Biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena masalah di otot, tulang, atau sendi. Tingkat gangguan bervariasi. Bisa disebabkan oleh problem prenatal, atau penyakit dan kecelakaan saat anak-anak.
Cerebral palsy
Gangguan kejang-kejang
Jenis yg paling sering dijumpai epilepsy, gangguan saraf yg biasanya ditandai dengan serangan sensorimotor, atau kejang-kejang.
Retardasi Mental
Down Syndrome
Fragile X Syndrome
Fetal alcohol syndrome
Gangguan Bicara & Bahasa
Gangguan bahasa. Kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif atau bahasa ekspresif anak. Dapat menyebabkan problem belajar serius.
Gangguan bahasa mencakup tiga kesulitan :
Kesulitan menyusun pertanyaan untuk memperoleh informasi yang diharapkan.
Kesulitan memahami dan mengikuti perintah lisan
Kesulitan mengikuti percakapan, terutama ketika percakapan itu berlangsung cepat dan kompleks
Kesulitan-Kesulitan dalam bahasa berkaitan dgn 2 gangguan, gangguan bahasa Reseptif maupun Ekspresif
Bahasa Reseptif adalah penerimaan dan pemahaman atas bahasa. Anak penderita gangguan bahasa reseptif akan kesulitan untuk menerima informasi. Informasi masuk ttp otak akan sulit untuk memprosesnya secara efektif, hal ini menyebabkan anak kelihatan cuek atau bengong saja.
Bahasa Ekspresif adalah berkaitan dengan kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pikiran dan berkomunikasi dengan orla. Beberapa anak bisa dengan mudah memahami apa yg diucapkan orla, namun terkadang mrk kesulitan untuk memberi tanggapan atau mengekspresikan pendapatnya.
Ciri-ciri Anak penderita Gangguan Bahasa Ekspresif Oral
Mereka mungkin tampak malu, menarik diri, dan memiliki problem dalam berinteraksi sosial.
Mereka mungkin menunda meberi jawaban.
Mereka mungkin kesulitan menemukan kata yang tepat.
Pemikiran mereka mungkin ruwet dan tidak tertata, shg memusingkan pendengarannya.
Mereka mungkin menghilangkan bagian integral dari suatu kalimat atau informasi yg dibutuhkan untuk pemahaman
Ketidakmampuan Belajar (learning Disability)
Learning disability didefinisikan atas tiga definisi yaitu;
Karakteristik Umum
Kesulitan mempertahankan atensi.
Keterampilan membaca yg buruk
Strategi belajar dan memori tidak efektif
Kesulitan menyelesaikan tugas-tugas yg melibatkan penalaran abstrak
Kurang pemahaman akan diri dan memiliki motivasi rendah dlm menyelesaikan tugas-tugas akademik.
Keterampilan motorik buruk
Keterampilan sosial buruk
Attention Deficit Hyperaktivity Disorder
Ciri-ciri anak Penderita ADHD;
Gangguan perilaku dan Emosi
Gangguan perilaku dan emosi erat kaitannya dengan hubungan agresi, depresi, ketakutan yag berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah dan juga berhubungan dengan karakteristik sosio-emosional.
Simtom-simtom Gangguan perilaku dan emosi biasanya digolongkan atas 2 gol. Yaitu;
Karakteristik umum pada Gangguan perilaku dan Emosi
Rasa harga diri rendah
Keterampilan sosial yg buruk
Kesulitan mencapai dan membina relasi interpersonal sec. Memuaskan
Sering tidak masuk sekolah.
Memperlihatkan penurunan prestasi akademik seiring peningkatan usia.
Kurang menyadari parahnya masalah yg mrk hadapi.
Penempatan & Pelayanan
Anak penderita ketidakmampuan dapat ditempatkan dalam berbagai setting, dan serangkaian pelayanan yg dpt dipakai untuk meningkatkan pendidikan mrk.
Penempatan
penempatan anak dgn ketidakmampuan ini disusun dari tempat yg krg restriktif sampai yg plg restriktif (Deno, 1970)
Kelas reguler dengan dukungan pengajaran tambahan di kelas reguler.
Sebahagian waktu dihabiskan di ruangan sumber daya.
Penempatan full-time dlm kelas pendidikan khusus.
Sekolah khusus
Instruksi rumah
Instruksi rumah sakit atau institusi lain
Pelayanan
Pelayanan untuk anak dapat disediakan oleh guru kelas reguler, guru sumber daya, guru pendidikan khusus, konsultan kolaboratif, profesional lain atau tim interaktif.
Guru kelas reguler. Disini guru kelas reguler bertanggung jawab memberikan lebih banyak pendidikan untuk anak-anak yg menderita ketidakmampuan belajar.
Guru Sumber daya. Tugasnya memberikan pelayanan yg bermanfaat bagi anak-anak yg menderita ketidakmampuan belajar.
Guru berpendidikan Khusus. Guru berpendidikan khusus biasanya mengemban tugas yg lebih besar pada anak ketimbang guru sumber daya. Tugas yg biasa tangani adalah bidang membaca
THE END