Tugas
kelompok Psikoneurologi
Judul:
Mengenali
Lokasi Dalam Ruangan
Universitas
Prima Medan
Dosen
:dr.Budi Santoso (Spesialis Neurologi)
Nama : Tjung teck / Nim:113310095
Nama : Sarah / Nim:113310077
Nama : Octa Yapendy / Nim:113310097
Mengenali
Lokasi Dalam Ruangan
Kemampuam
seseorang melihat suatu ruangan juga beragam bentuknya,seperti halnya dimana
orang disaat untuk masuk suatu ruangan dengan melihat kondisi disat itu,melihat
ruangan dengan bermacam cara tentunya dengan penglihatan dari kedua bola
mata,apabilah kedua bola mata sehat,maka dengan jarak pandang dari dekat dan
jauh juga sangat menpengaruhi bagi seseorang untuk bergerak atau berprilaku
dengan baik,namun dengan banyak pengaruh dari lingkungan maka jarak melihat
suatu ruangan juga dapat berpengaruh oleh prilaku seseorang untuk memulai
melakukan suatu kegiatan dengan baik,justru itu juga bagi orang yang norma maka
jarak memendang dengan mata juga harus baik,bagi orang yang sehat dengan dapat
mengenal suatu ruangan hanya dapat berpikir dan mengigat kembali apa yang di
lihat dengan merekam kembali setiap pristiwa didalam ruangan,namun dengan
berusaha untuk menciptakan suasana yang lebih baik maka orang harus sehat
jasmana dan rohani,bagi orang yang sehat tentunya pada usia muda dan produktip
di masa remaja,namun masalah mengenal ruangan juga bisa terjadi kerusakan
akibat oleh kecelakan,cedera,lumpuh,sakit,strees,depresi,perna terjatuh dan
kenak bagian kepala.
Penyebab
lain juga bisa terjadi pada pra usia senjah,dimana banyak masalah akibat usia
tua berupa pikun disebabkan hipokampus lobus frontalis terganggu atau
penyusutan otak,sehingga tidak dapat mengenal suatu ruangan jadi orang tersebut
menjadi tidak normal istilahnya menjadi obnormal ,bias orang yang tidak dapat
mengenali lokasi dalam ruangan maka berupa otak dan bola matanya bermasalah.
MENURUT
SUMBER ASALNYA
1.
Faktor
Biologis
Berbagai keadaan
biologis atau jasmani yang dapat menghambat perkembangan maupun fungsi sang
pribadi dalam kehidupan sehari-hari seperti kelainan gen, kurang gizi, penyakit
dan sebagainya.
a. Cacat
Genetik
Keadaan ini biasanya
berupa abnormalitas atau kelainan kromosom.
Contoh: sindrom Down
b. Kelemahan
Konstitusional
Konstitusional adalah
struktur (makeup) biologis individu yang relative menetap akibat
pengaruh-pengaruh genetic atau lingkungan sangat awal termasuk lingkungan
pranatal. Konstitusi mencakup beberapa aspek:
1)
Fisik atau bangun tubuh
Sheldon
(1954, dalam Hall dan Lindzey, 1993) mengaitkan bangun tubuh dengan sifat
kepribadian dan psikopatologi. Ada tiga macam bangun tubuh: endomorfik,
mesomorfik, dan ektomorfik.
2)
Cacat fisik
Pengaruh
dari suatu cacat bergantung pada cara individu yang bersangkutan menerima/ memandang dan menyesuaikan diri
dengan keadaannya tersebut.
2.
Deprivasi fisik
Malnutrisi
atau kekurangan gizi dimasa bayi dapat menghambat pertumbuhan fisik, melemahkan
daya tahan terhadap penyakit.
anak
melakukan kegiatan belajar suatu ketrampilan dengan mengulang-ulang - pengasuh
menunjuk benda, menyebut namanya, dan anak mengingat à berkembang
pengertian setiap benda ada nama pengertian nama benda berkembang dari
inderaan, misalnya : pisang à mata : warna Ã
raba : lunak Ã
hidu : bau khas Ã
lidah : rasa manis
kerja
otak menghubungkan 2 atau lebih informasi Ada 2 jenis :- menggunakan
bahasa/wicara internal- tidak menggunakan bahasa : bentuk, gambar, cari jalan pada peta, dll Ã
proses pembayangan ruangan
Bayi
baru lahir menunjukkan emosi perut kenyang, tekak tdk kering, bokong kering akan tenang perut kosong, tekak kering, bokong
basah akan gelisah à bila tidak segera ditolong akan
menangis, teriak makin keras, gerakan makin kuat, tampak marah Hubungan emosi
dgn saraf otonom dan motorik lahir à otak reptil
menunjukan sifat egois pertumbuhan à otak mamalia :
emosi terkait rasa sayang, iri, sedih, empati, kecewa pertumbuhan selanjutnya :
jenis emosi lainnya à sistem limbik (pembahasan lobus
temporalis)
Amigdala
bagian penting dari sistem limbik pada binatang - rangsang nuklei lateral :
reaksi agresif - rangsang nuklei medial : hambat perilaku agresif - kerusakan
bilateral : jinak, tidak ada rasa takut alami pada manusia : perangsangan
menimbulkan rasa takut, bingung, dan
amnesia dalam bidang seks : hipo atau hiperseks
kutub
belakang otak batas medial dan atas : sulkus parieto-oksipitalis lateral :
garis antara sulkus parieto-oksipitalis dan insisura preoksipitalis, berbatasan
dengan girus temporalis inferior
area
Brodmann 17, 18, 19
area
17 : pusat penglihatan primer- kerusakan à anopsia : hilangnya penglihatan di daerah tertentu enzim sitokrom oksidase : -
sel peka warna - sel peka garis à bentuk,
kemiringan
Fungsi
lobus oksipitalis Pusat primer V-1 terdapat daerah pusat visual V-2, V-3, V-4,
V-5V-2 - garis tegak lurus, permukaan tebal, dan tipis, dan daerah yang berwarna lebih muda diantaranya
(daerah antar garis)- selektif terhadap warna dalam garis tipis - selektif
terhadap gerakan terarah dalam garis tebal V-3 : pusat visual untuk bentuk V-4
: untuk warna V-5 : untuk gerakan
Gejala
kerusakan pada lobus oksipitalis kerusakan V-1 – V-5 - tidak mengenali warna
(akromatopsia)- tidak mengenali bentuk kerusakan daerah asosiasi V-1-V-5- dapat
melihat garis, warna, gerakan - tidak kenal keseluruhan benda/benda
tercerai-berai - tidak kenal gambar atau coretan - tidak dapat menggambar benda
yang dilihat Gejala kerusakan pada lobus oksipitalis kerusakan perbatasan lobus
oksipital dan parietal - penciutan persepsi visual- hanya melihat satu benda
pada satu saat - tidak dapat menilas garis atau sambung garis karena tidak
dapat melihat pensil dan garis sekaligus à agnosia visual
simultan
Pemeriksaan
fungsi lobus oksipitalis tajam penglihatan dan luas lapangan pandang mengenali
bentuk mengenali posisi garis, derajat kemiringan melihat warna mengetahui
benda sedang bergerak atau tidak Lobus parietalis kiri…anomia : kerusakan
perbatasan dengan oksipitalis à tidak dapat menyebut nama benda yang
dilihat Ã
bila dibantu satu suku kata : bisa menyebutkan
persepsi
visuospasial : - mengerti urutan kata dalam kalimat - menangkap arti kalimat
yang melukiskan gambaran ruangan dan urutan kegiatan
Lobus
parietalis kanan proses asupan sensorik visuospasial - bayangkan keadaan
ruangan dari sudut pandang lain- usia 10 tahun - arahkan gerakan untuk
penempatan benda visuospasial non bahasa - rasa skema tubuh : bergerak tanpa
terbentur - warnai gambar dengan rapi - mengendarai dengan baik - pakai baju :
kiri-kanan, atas-bawah, depan-belakang apabila kerusak lobus parietalis maka
tidak dapat mengenal lokasi ruangan.
Tes
lobus parietalis kanan mengenali lokasi dalam ruangan menilai jarak menentukan
titik tengah Tes benton Tes gambar Meier & FrenchTes Gottschaldt Tes batang
korek api Tes disain blok Koh Tes menggambar
Rey Osterrieth Tes konstruksi 3 dimensi Benton Tes menilai lokasi dalam
ruangan Tes pengenalan wajah Tes mencari jalan, tempat tertentu pada peta Tes
Maza, mencari tempat tertentu, dan jalan keluar
Peran
lobus parietalis pada gerakan rasa sikap, gerak, dan arah gerak : pusat lobus
parietal- bila rusak : tidak mengetahui di mana dan dalam sikap apa tubuh kita Ã
tidak ada gerakan gerakan :- tidak ada arti - simbol yang berarti : menunjuk,
lambai, angguk gerakan kompleks : menari, senam, bela diri - dipelajari dan
ingat - ingatan tersimpan pada lobus parietalis, pelaksanan pada lobus frontalis
Mengenali
lokasi dalam ruangan juga bisa sejak bayi orang selalu berbuat untuk mendidik
bayinya untuk mengenal suatu lokasi tentunya ruangan,sehingga banyak orang
sudah lupa sejak dimana dia ditempakan untuk bermain,ada yang masih ingat
disaat dia kecil dalam jangka waktu yang panjang,ada juga lupa dalam jangka
waktu yang pendek,namun dengan mengenal lokasi dalam ruanga tidak rumit asalkan
saja mau mengenai kembali setiap pristiwa yang sering di alami oleh seseorang
dalam hidupnya,namun dengan banyak pristiwa orang bisa atau tidak bisa
mengenali lokasi rungan itu merupakan suatu masalah bagi orang itu,akibat
apakah masalah orang tidak bisa mengenal lokasi ruangan,apa penyebabnya apakah
cacata sejak lahir atau kecelakan sejak lahir,masa remaja,atau factor usia
lamjut,kemudian permasalahan yang harus di bahas tentunya merupakan mengenali
lokasi dalam ruangan ini dampak pengaruhnya dari sisi mana dan sudut pandang
yang berbeda,sehingga banyak permasalahan yang harus di tangani oleh permasalah
yang muncul di muka bumi ini,namun dengan bagian fisik tentunya peranan paling
penting bagi kehidupan seseorang untuk bisa hidup dengan normal,.kendati setiap
individu juga banyak yang berbeda tidak sama satu yang lain,akan tetapi ini lah
kehidupan manusia yang tidak luput dari setiap permasalahan yang akan muncul disetiap
saat itu,pengaruh otak,saraf,apa yang menyebabkan seseorang bisa dan tidak bisa
mengenali lokasi dalam ruangan itu,apakan dari cacat sejak
lahir,kecelakaan,usia tua,fisik merupakan monotorik yang bergerak bagi tubuh
manusia,akan tetapi kalau bagian fisik yang terganggu oleh hal yang lain maka
fungsi juga banyak yang terganggu olehnya,misanya bola mata yang rusak maka
jarak pandang juga terganggu olehnya,begitu juga otak dan saraf yang rusak juga
akan terganggu fisiknya baik monotorik.
Sehat
adalah Suatu keadaan berupa
kesejahteraan fisik, mental, dan sosial secara penuh dan bukan semata-mata
berupa absennya penyakit atau keadaan lemah tertentu (World Health
Organization)
Aspek
penyesuaian diri Menunjukkan penerimaan
diri, memiliki jati diri yang memadai
(positif), memiliki penilaian realistis terhadap berbagai kelebihan dan
kekurangan.
Persepsi
terhadap realitas Memiliki pandangan yang realistis terhadap diri dan terhadap dunia, orang maupun benda
disekelilingnya.
Fisik
atau bangun tubuh Sheldon (1954, dalam Hall dan Lindzey, 1993) mengaitkan
bangun tubuh dengan sifat kepribadian dan psikopatologi. Ada tiga macam bangun
tubuh: endomorfik, mesomorfik, dan ektomorfik.
2.
Cacat fisik
Pengaruh
dari suatu cacat bergantung pada cara individu yang bersangkutan menerima/
memandang dan menyesuaikan diri dengan keadaannya tersebut.
Trauma
di masa kanak-kanak Trauma (psikologis) adalah pengalaman yang menghancurkan
rasa aman, rasa mampu dan harga diri, sehingga menimbulkan luka psikologis yang
sulit disembuhkan sepenuhnya dan akan dibawa terus ke masa dewasa.
Dewasa
ini banyak permasalahan terjadi apabila seseorang yang sulit untuk mengenali
lokasi suatu ruangan akibat factor usia lanju,demikian banyak yang harus di
perhatikan berupa kondisi pada usia orang yang lanjut,seperti halnya dengan
banyak suatu perubahan yang terjadi akibat
terjatuh,kecelakaan,lumpu,struk,sehingga fisiknya tergangu dari kepala dan
mengenai cedera dari otak yang lingan dan sampai yang berat,namun dengan
demikian juga banyak yang terjadi akibat dari usia tua atau lanjut yang otaknya
mulai menyusud dan pikun.
Fungsi
lobus frontalis Motorik pusat gerakan : area Brodmann 4 / korteks sentralis Ã
kerusakan : gangguan kekuatan, kecepatan dan gerakan halus tambahan dari area
6,8 frontal dan 5,7 parietal à bersinaps dengan basal ganglia &
formasio retikularis à kerusakan 6,8 : gangguan urutan gerak Ã
kerusakan 5,7 : apraksia karena gangguan tutunan visual dan taktil gerak wajah & mimik terpusat bilateralÃ
kerusakan sesisi tidak memberikan kelumpuhan menetap
Kolb
& Milner, 1981, pada kerusakan lobus frontal di temukan kesukaran melakukan
gerakan berurutan wajah, mis : menyeringai, mengeluarkan lidah, buka mata,dll
kerusakan bagian dalam : tidak dapat menghentikan gerakan pada saat yang tepat
Korteks
prefrontal/ daerah dorsolateral pengendalian gerakan tertinggiasupan dari
korteks parietal dan temporal kerusakan : perilaku stereotip, keperluan
infleksibel, tidak dapat menyesuaikan dengan keadaan - contoh : diminta gambar salib dan ia gambar segi 4,
bila diminta perbaiki, tetap gambar segi 4 kerusakan bilateral : daya perhatian
menjadi mudah teralih à lobus frontal hambat rangsang yang
tidak penting Korteks orbital
frontal kerusakan
area 8,9 : gangguan gerakan bola mata à kesukaran
mencari bentuk yang sama diantara macam- macam gambar Luria : menemukan
gangguan gerakan bola mata saat mengamati gambar - normal : mata akan bergerak
ke muka foto orang, bila ditanya umur dan bergerak ke baju, bila pakaiannya - kerusakan : gerak mata acak/
tidak terarah Guitton : satu sisi mengalami kelemahan untuk gerakan ke sisi
lain Kepribadian
pars
orbitalis mengadung pusat tersier emosi dan kesadaran Ã
kerusakan : gangguan kepribadian
Blumer
& Benson : 2 gangguan kepribadian 1.
pseudodepresi : apati, tak acuh, tidak ada inisiatif, tidak bicara, aksi volunter terganggu, imitatif
normalÃ
lobus frontalis kiri 2. pseudopsikopati : hiperaktifitas motorik, perilaku
kanak-kanak, tidak dapat menahan diri, tidak taktis, bicara kasar, perilaku
seks tidak terkendali, sosial tidak ada, perhatian mudah teralih Ã
lobus frontalis kanan Memori tersimpan
memori urutan peristiwa - lobus kiri : berkaitan dengan verbal - lobus kanan :
non verbal Ã
pemeriksaan : urutan kata-kata atau gambar Kerusakan :- urutan gerakan kompleks
jadi kacau Ã
apraksia - reproduksi ingatan jelek - prestasi ingatan tidak meningkat dengan
mengulang Orientasi
spasial Semmes
: penilaian tubuh sendiri dalam ruangan - tes menunjukkan tempat-tempat yang
ditandai pada gambar badan manusia pada tubuh sendiri Ã
Gangguan orientasi spasial egosentris Daya
analisis dan sintesis
daya analisis dan sintesis
persepsi visual terganggu - gambar dengan tema tertentu à tdk dimengerti hanya melihat satu komponen dan menarik kesimpulan sendiri à tidak dapat menangkap cerita
keseluruhan dari gambar, hanya menerka