Friday 26 July 2013

Tugas kelompok Psikoneurologi



Tugas kelompok Psikoneurologi



Judul:
Mengenali Lokasi Dalam Ruangan



lambang_unpri.png
Universitas Prima Medan
Dosen :dr.Budi Santoso (Spesialis Neurologi)

Nama : Tjung teck / Nim:113310095
Nama : Sarah / Nim:113310077
Nama : Octa Yapendy / Nim:113310097
Mengenali Lokasi Dalam Ruangan

Kemampuam seseorang melihat suatu ruangan juga beragam bentuknya,seperti halnya dimana orang disaat untuk masuk suatu ruangan dengan melihat kondisi disat itu,melihat ruangan dengan bermacam cara tentunya dengan penglihatan dari kedua bola mata,apabilah kedua bola mata sehat,maka dengan jarak pandang dari dekat dan jauh juga sangat menpengaruhi bagi seseorang untuk bergerak atau berprilaku dengan baik,namun dengan banyak pengaruh dari lingkungan maka jarak melihat suatu ruangan juga dapat berpengaruh oleh prilaku seseorang untuk memulai melakukan suatu kegiatan dengan baik,justru itu juga bagi orang yang norma maka jarak memendang dengan mata juga harus baik,bagi orang yang sehat dengan dapat mengenal suatu ruangan hanya dapat berpikir dan mengigat kembali apa yang di lihat dengan merekam kembali setiap pristiwa didalam ruangan,namun dengan berusaha untuk menciptakan suasana yang lebih baik maka orang harus sehat jasmana dan rohani,bagi orang yang sehat tentunya pada usia muda dan produktip di masa remaja,namun masalah mengenal ruangan juga bisa terjadi kerusakan akibat oleh kecelakan,cedera,lumpuh,sakit,strees,depresi,perna terjatuh dan kenak bagian kepala.
Penyebab lain juga bisa terjadi pada pra usia senjah,dimana banyak masalah akibat usia tua berupa pikun disebabkan hipokampus lobus frontalis terganggu atau penyusutan otak,sehingga tidak dapat mengenal suatu ruangan jadi orang tersebut menjadi tidak normal istilahnya menjadi obnormal ,bias orang yang tidak dapat mengenali lokasi dalam ruangan maka berupa otak dan bola matanya bermasalah.
MENURUT SUMBER ASALNYA
1.            Faktor   Biologis
Picture16.png
Berbagai keadaan biologis atau jasmani yang dapat menghambat perkembangan maupun fungsi sang pribadi dalam kehidupan sehari-hari seperti kelainan gen, kurang gizi, penyakit dan sebagainya.
a.       Cacat Genetik
Keadaan ini biasanya berupa abnormalitas atau kelainan kromosom.  Contoh: sindrom Down
b.      Kelemahan Konstitusional
Konstitusional adalah struktur (makeup) biologis individu yang relative menetap akibat pengaruh-pengaruh genetic atau lingkungan sangat awal termasuk lingkungan pranatal. Konstitusi mencakup beberapa aspek:
1)      Fisik atau bangun tubuh
Sheldon (1954, dalam Hall dan Lindzey, 1993) mengaitkan bangun tubuh dengan sifat kepribadian dan psikopatologi. Ada tiga macam bangun tubuh: endomorfik, mesomorfik, dan ektomorfik.
2)      Cacat fisik
Pengaruh dari suatu cacat bergantung pada cara individu yang bersangkutan      menerima/ memandang dan menyesuaikan diri dengan keadaannya tersebut.
2.         Deprivasi fisik
Malnutrisi atau kekurangan gizi dimasa bayi dapat menghambat pertumbuhan fisik, melemahkan daya tahan terhadap penyakit.
anak melakukan kegiatan belajar suatu ketrampilan dengan mengulang-ulang - pengasuh menunjuk benda, menyebut namanya, dan anak mengingat à berkembang pengertian setiap benda ada nama pengertian nama benda berkembang dari inderaan, misalnya : pisang             à mata : warna           à raba : lunak à hidu : bau khas à lidah : rasa manis
kerja otak menghubungkan 2 atau lebih informasi Ada 2 jenis :- menggunakan bahasa/wicara internal- tidak menggunakan bahasa : bentuk, gambar, cari  jalan pada peta, dll à proses pembayangan ruangan
Bayi baru lahir menunjukkan emosi perut kenyang, tekak tdk kering, bokong kering akan  tenang perut kosong, tekak kering, bokong basah akan gelisah à bila tidak segera ditolong akan menangis, teriak makin keras, gerakan makin kuat, tampak marah Hubungan emosi dgn saraf otonom dan motorik lahir à otak reptil menunjukan sifat egois pertumbuhan à otak mamalia : emosi terkait rasa sayang, iri, sedih, empati, kecewa pertumbuhan selanjutnya : jenis emosi lainnya à sistem limbik (pembahasan lobus temporalis)
Amigdala bagian penting dari sistem limbik pada binatang - rangsang nuklei lateral : reaksi agresif - rangsang nuklei medial : hambat perilaku agresif - kerusakan bilateral : jinak, tidak ada rasa takut alami pada manusia : perangsangan menimbulkan rasa  takut, bingung, dan amnesia dalam bidang seks : hipo atau hiperseks
kutub belakang otak batas medial dan atas : sulkus parieto-oksipitalis lateral : garis antara sulkus parieto-oksipitalis dan insisura preoksipitalis, berbatasan dengan girus temporalis inferior
area Brodmann 17, 18, 19
area 17 : pusat penglihatan primer- kerusakan à  anopsia : hilangnya penglihatan di  daerah tertentu enzim sitokrom oksidase : - sel peka warna - sel peka garis à bentuk, kemiringan
Fungsi lobus oksipitalis Pusat primer V-1 terdapat daerah pusat visual V-2, V-3, V-4, V-5V-2 - garis tegak lurus, permukaan tebal, dan tipis, dan  daerah yang berwarna lebih muda diantaranya (daerah antar garis)- selektif terhadap warna dalam garis tipis - selektif terhadap gerakan terarah dalam garis tebal V-3 : pusat visual untuk bentuk V-4 : untuk warna V-5 : untuk gerakan
Gejala kerusakan pada lobus oksipitalis kerusakan V-1 – V-5 - tidak mengenali warna (akromatopsia)- tidak mengenali bentuk kerusakan daerah asosiasi V-1-V-5- dapat melihat garis, warna, gerakan - tidak kenal keseluruhan benda/benda tercerai-berai - tidak kenal gambar atau coretan - tidak dapat menggambar benda yang dilihat Gejala kerusakan pada lobus oksipitalis kerusakan perbatasan lobus oksipital dan parietal - penciutan persepsi visual- hanya melihat satu benda pada satu saat - tidak dapat menilas garis atau sambung garis karena tidak dapat melihat pensil dan garis sekaligus à agnosia visual simultan

Pemeriksaan fungsi lobus oksipitalis tajam penglihatan dan luas lapangan pandang mengenali bentuk mengenali posisi garis, derajat kemiringan melihat warna mengetahui benda sedang bergerak atau tidak Lobus parietalis kiri…anomia : kerusakan perbatasan dengan oksipitalis à tidak dapat menyebut nama benda yang dilihat à bila dibantu satu suku kata : bisa menyebutkan
persepsi visuospasial : - mengerti urutan kata dalam kalimat - menangkap arti kalimat yang melukiskan gambaran ruangan dan urutan kegiatan
Lobus parietalis kanan proses asupan sensorik visuospasial - bayangkan keadaan ruangan dari sudut pandang lain- usia 10 tahun - arahkan gerakan untuk penempatan benda visuospasial non bahasa - rasa skema tubuh : bergerak tanpa terbentur - warnai gambar dengan rapi - mengendarai dengan baik - pakai baju : kiri-kanan, atas-bawah, depan-belakang apabila kerusak lobus parietalis maka tidak dapat mengenal lokasi ruangan.
Tes lobus parietalis kanan mengenali lokasi dalam ruangan menilai jarak menentukan titik tengah Tes benton Tes gambar Meier & FrenchTes Gottschaldt Tes batang korek api Tes disain blok Koh Tes menggambar  Rey Osterrieth Tes konstruksi 3 dimensi Benton Tes menilai lokasi dalam ruangan Tes pengenalan wajah Tes mencari jalan, tempat tertentu pada peta Tes Maza, mencari tempat tertentu, dan jalan keluar
Peran lobus parietalis pada gerakan rasa sikap, gerak, dan arah gerak : pusat lobus parietal- bila rusak : tidak mengetahui di mana dan dalam sikap apa tubuh kita à tidak ada gerakan gerakan :- tidak ada arti - simbol yang berarti : menunjuk, lambai, angguk gerakan kompleks : menari, senam, bela diri - dipelajari dan ingat - ingatan tersimpan pada lobus parietalis, pelaksanan  pada lobus frontalis
Mengenali lokasi dalam ruangan juga bisa sejak bayi orang selalu berbuat untuk mendidik bayinya untuk mengenal suatu lokasi tentunya ruangan,sehingga banyak orang sudah lupa sejak dimana dia ditempakan untuk bermain,ada yang masih ingat disaat dia kecil dalam jangka waktu yang panjang,ada juga lupa dalam jangka waktu yang pendek,namun dengan mengenal lokasi dalam ruanga tidak rumit asalkan saja mau mengenai kembali setiap pristiwa yang sering di alami oleh seseorang dalam hidupnya,namun dengan banyak pristiwa orang bisa atau tidak bisa mengenali lokasi rungan itu merupakan suatu masalah bagi orang itu,akibat apakah masalah orang tidak bisa mengenal lokasi ruangan,apa penyebabnya apakah cacata sejak lahir atau kecelakan sejak lahir,masa remaja,atau factor usia lamjut,kemudian permasalahan yang harus di bahas tentunya merupakan mengenali lokasi dalam ruangan ini dampak pengaruhnya dari sisi mana dan sudut pandang yang berbeda,sehingga banyak permasalahan yang harus di tangani oleh permasalah yang muncul di muka bumi ini,namun dengan bagian fisik tentunya peranan paling penting bagi kehidupan seseorang untuk bisa hidup dengan normal,.kendati setiap individu juga banyak yang berbeda tidak sama satu yang lain,akan tetapi ini lah kehidupan manusia yang tidak luput dari setiap permasalahan yang akan muncul disetiap saat itu,pengaruh otak,saraf,apa yang menyebabkan seseorang bisa dan tidak bisa mengenali lokasi dalam ruangan itu,apakan dari cacat sejak lahir,kecelakaan,usia tua,fisik merupakan monotorik yang bergerak bagi tubuh manusia,akan tetapi kalau bagian fisik yang terganggu oleh hal yang lain maka fungsi juga banyak yang terganggu olehnya,misanya bola mata yang rusak maka jarak pandang juga terganggu olehnya,begitu juga otak dan saraf yang rusak juga akan terganggu fisiknya baik monotorik.
Sehat adalah  Suatu keadaan berupa kesejahteraan fisik, mental, dan sosial secara penuh dan bukan semata-mata berupa absennya penyakit atau keadaan lemah tertentu (World Health Organization)
Aspek penyesuaian diri  Menunjukkan penerimaan diri, memiliki jati   diri yang memadai (positif), memiliki penilaian realistis terhadap berbagai kelebihan dan kekurangan.
Persepsi terhadap realitas Memiliki pandangan yang realistis terhadap   diri dan terhadap dunia, orang maupun benda disekelilingnya.
Fisik atau bangun tubuh Sheldon (1954, dalam Hall dan Lindzey, 1993) mengaitkan bangun tubuh dengan sifat kepribadian dan psikopatologi. Ada tiga macam bangun tubuh: endomorfik, mesomorfik, dan ektomorfik.
2. Cacat fisik
Pengaruh dari suatu cacat bergantung pada cara individu yang bersangkutan menerima/ memandang dan menyesuaikan diri dengan keadaannya tersebut.

Trauma di masa kanak-kanak Trauma (psikologis) adalah pengalaman yang menghancurkan rasa aman, rasa mampu dan harga diri, sehingga menimbulkan luka psikologis yang sulit disembuhkan sepenuhnya dan akan dibawa terus ke masa dewasa.
Dewasa ini banyak permasalahan terjadi apabila seseorang yang sulit untuk mengenali lokasi suatu ruangan akibat factor usia lanju,demikian banyak yang harus di perhatikan berupa kondisi pada usia orang yang lanjut,seperti halnya dengan banyak suatu perubahan yang terjadi akibat terjatuh,kecelakaan,lumpu,struk,sehingga fisiknya tergangu dari kepala dan mengenai cedera dari otak yang lingan dan sampai yang berat,namun dengan demikian juga banyak yang terjadi akibat dari usia tua atau lanjut yang otaknya mulai menyusud dan pikun.
Picture13.png
Fungsi lobus frontalis Motorik pusat gerakan : area Brodmann 4 / korteks sentralis à kerusakan : gangguan kekuatan, kecepatan dan gerakan halus tambahan dari area 6,8 frontal dan 5,7 parietal à bersinaps dengan basal ganglia & formasio retikularis à kerusakan 6,8 : gangguan urutan gerak à kerusakan 5,7 : apraksia karena gangguan tutunan visual  dan taktil  gerak wajah & mimik terpusat bilateralà kerusakan sesisi tidak memberikan kelumpuhan menetap
Kolb & Milner, 1981, pada kerusakan lobus frontal di temukan kesukaran melakukan gerakan berurutan wajah, mis : menyeringai, mengeluarkan lidah, buka mata,dll kerusakan bagian dalam : tidak dapat menghentikan gerakan pada saat yang tepat   
Korteks prefrontal/ daerah dorsolateral pengendalian gerakan tertinggiasupan dari korteks parietal dan temporal kerusakan : perilaku stereotip, keperluan infleksibel, tidak dapat menyesuaikan dengan keadaan - contoh :     diminta gambar salib dan ia gambar segi 4, bila diminta perbaiki, tetap gambar segi 4 kerusakan bilateral : daya perhatian menjadi mudah teralih à lobus frontal hambat rangsang yang tidak penting     Korteks orbital frontal kerusakan area 8,9 : gangguan gerakan bola mata à kesukaran mencari bentuk yang sama diantara macam- macam gambar Luria : menemukan gangguan gerakan bola mata saat mengamati gambar - normal : mata akan bergerak ke muka foto orang, bila ditanya umur dan bergerak ke baju, bila  pakaiannya - kerusakan : gerak mata acak/ tidak terarah Guitton : satu sisi mengalami kelemahan untuk gerakan ke sisi lain Kepribadian
pars orbitalis mengadung pusat tersier emosi dan kesadaran à kerusakan : gangguan kepribadian
Blumer & Benson : 2 gangguan kepribadian  1. pseudodepresi : apati, tak acuh, tidak ada inisiatif, tidak   bicara, aksi volunter terganggu, imitatif normalà lobus frontalis kiri 2. pseudopsikopati : hiperaktifitas motorik, perilaku kanak-kanak, tidak dapat menahan diri, tidak taktis, bicara kasar, perilaku seks tidak terkendali, sosial tidak ada, perhatian mudah teralih à lobus frontalis kanan Memori  tersimpan memori urutan peristiwa - lobus kiri : berkaitan dengan verbal - lobus kanan : non verbal à pemeriksaan : urutan kata-kata atau gambar Kerusakan :- urutan gerakan kompleks jadi kacau à apraksia - reproduksi ingatan jelek - prestasi ingatan tidak meningkat dengan mengulang Orientasi spasial Semmes : penilaian tubuh sendiri dalam ruangan - tes menunjukkan tempat-tempat yang ditandai pada gambar badan manusia pada tubuh sendiri à Gangguan orientasi spasial egosentris Daya analisis dan sintesis
daya analisis dan sintesis persepsi visual terganggu - gambar dengan tema tertentu à tdk dimengerti hanya melihat satu komponen   dan menarik kesimpulan sendiri  à tidak dapat menangkap cerita keseluruhan dari gambar, hanya menerka

Yudisium mahasiwa UNPRI pada tgl 18 september 2016

Acara pelepasan wisudawan dan wisudawati psikologi S1 angkatan ke 5 Yudisium mahasiwa Unpri jurusan psikologi, kegiatan ini juga akan ...