Wednesday 25 June 2014

Analisa Jabatan (Tugas)



Pengetahuan kelompok, Keterampilan, dan Kemampuan
            Seperti yang telah dipaparkan pada bab 10 tentang masa depan analisis jabatan, banyak orang memprediksikan bahwa pekerjaan di masa depan akan dilakukan orang-orang dari kelompok kecil yang lebih fleksibel dengan pekerjaan yang lebih dinamis. Dalam kasus tersebut, sulit untuk menganalisis tugas-tugas tertentu untuk menyimpulkan pemenuhan persyaratan kemampuan, keterampilan dan kemampuan yang di butuhkan. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah memilih orang-oang dengan sifat yang generik yang bernilai untuk segala jenis pekerjaan. Dalam permasalahan tim, peneliti telah mengembangkan daftar pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dianggap membantu, dan bahkan tes tertulis yang mencoba untuk memilah orang-orang menjadi dengan prospek keanggotaan tim yang lebih baik dan lebih buruk (Steven & Campion, 1994, 1999).
            Daftar dari 14 tim pengetahuan, keterampilan dan kemampuan ditunjukkan di tabel 5.6. Seperti yang dapat anda lihat, ada dua tipe utama dalam kemampuan, keterampilan dan kemampuan, keterampilan interpersonal dan keterampilan manajemen diri. Kedua tipe ini kemudian dibagi lagi. Termasuk di dalam keterampilan interpersonal adalah keterampilan mencari resolusi dari suatu konflik, pemecahan masalah, dan komunikasi. Keterampilan manajemen diri melibatkan manajemen kinerja, termasuk penetapan tujuan dan umpan balik, rencana serta pengaturan tugas. Dibutuhkan waktu beberapa menit untuk membaca daftar dalam tabel. Cobalah bayangkan situasi yang mengharuskan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. Sebagai contoh, konflik atau permasalahan yang diinginkan ketika itu menyangkut cara terbaik untuk mencapai tujuan yang disepakati dalam suasana kepercayaan (contoh : “Bagaimana kita menjaga kompetisi penjualan kepada klien?”). Untuk keterangan lebih lanjut tentang keuntungan dari permasalahan bias lihat Amason (1996), Amason, Thomson, Hochwarter, and Harrison (1995), atau Nemeth (1992). Konflik tidak diinginkan terjadi ketika itu bersifat pribadi dan mencerminkan perbedaan nilai-nilai yang besar (seperti : Awas kau ya, dasar bodoh!).
Sampel item dari tes kerja sama tim adalah sebagai berikut :
Misalnya, anda terlibat pada suatu argument dengan beberapa rekan kerja anda tentang siapa yang seharusnya melakukan tugas yang tidak menyenangkan tapi merupakan sebuah rutinitas. Manakah pilihan dibawah ini yang paling efektif untuk mengatasi situasi sepeti itu?
1.      Meminta atasan memutuskan, karena ini akan menghindari bias perorangan.
2.      Atur jadwal sedemikian rupa sehingga semua orang dapat berbagi tugas
3.      Mempersilahkan pekerja yang pertama kali datang memilih metode first-come, first served.
4.      Memilih acak seseorang untuk melakukan tugas tersebut tanpa giliran bergantian.
(Stevens & Campion, 1999, hal. 225-226; kunci untuk menjawab pertanyaan nomor 2)
            Peneliti telah mencoba menggunakan tes ini untuk memilih anggota tim. Meskipun beberapa dukungan untuk gagasan bahwa tes membantu mengidentifikasi anggota tim yang lebih baik, sebuah temuan mengejutkan menunjukkan bahwa skor pada pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berkorelasi dengan skor tes kemampuan kognitif. Dengan kata lain, tes kerjasama tim cukup baik untuk menguji bagaimana kepintaran seseorang. Perlu dicatat bahwa tes pengetahuan, keterampilan dan kemampuan tim tidak menilai cirri-ciri kepribadian atau keramahan lain yang mungkin diinginkan oleh anggota tim.
            Kami telah menyertakan tes pengetahuan, keterampilan dan kemampuan disini kaya akan sumber penjelasan yang mungkin sangat berguna untuk menjelaskan kerja tim, khususnya beberapa dari aspek interpersonal. Penjelasan yang akan muncul  khususnya berguna untuk manajemen kerja tim. Banyak penjelasan akan hal-hal yang mungkin jatuh dibawah kepemimpinan atau manajemen hirarki organisasi tradisional. Sebagai contoh, resolusi dari suatu konflik mungkin diperlukan setiap manajer kelompok kerja.
Tabel 5.6 Keterampilan kerjasama tim generik
Pengetahuan, Keterampilan, dan kemampuan interpersonal
A.    Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan Resolusi Konflik
1.      Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk mengenali dan mendorong keinginan, tapi mencegah konflik tim yang tidak diinginkan
2.      Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk mengenali jenis dan sumber konflik yang dihadapi tim dan menetapkan strategi resolusi yang sesuai.
3.      Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk menerapkan strategi negosiasi yang terintegrasi (win-win), daripada distribusi strategi tradisional (win-lose).

B.     Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan Kolaborasi Penyelesaian Masalah
4.      Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk mengidentifikasi situasi yang membutuhkan partisipasi pemecahan masalah grup dan memanfaatkan tingkatan dan jenis partisipasi yang layak.
5.      Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk mengenali hambatan untuk kolaborasi pemecahan masalah grup dan menerapkan tindakan perbaikan yang sesuai.

C.     Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan Komunikasi
6.      Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk memahami jaringan komunikasi dan memanfaatkan jaringan yang terdesentralisasi untuk meningkatkan komunikasi bila memungkinkan.
7.      Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk berkomunikasi secara terbuka dan penuh dukungan yaitu untuk mengirim pesan (a) perilaku dan aktivitas yang berorientasi , (b) kongruen, (c) validasi, (d) penghubung, (e) kepemilikan.
8.      Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan mendengarkan yang tidak bisa di evaluasi dan menggunakan teknik mendengarkan yang aktif dan tepat.
9.      Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk memaksimalkan konsonan dari pesan verbal dan non verbal untuk mengenali dan menginterpretasikan pesan non verbal ke yang lainnya.
10.  Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk terlibat dalam pembicaraan kecil dan kebiasaan menyapa dan pengakuan tentang pentingnya mereka yang terlibat dalam pembicaraan kecil itu.




Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan Manajemen diri
D.    Penetapan tujuan dan Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan Manajemen Kinerja.
11.  Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk membantu menetapkan tujuan tim yang spesifik, menantang, dan diterima.
12.  Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk mengawasi, mengevaluasi, dan menyediakan umpan balik pada kinerja tim baik secara individual maupun keseluruhan.

E.     Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan Perencanaan dan koordinasi tugas.
13.  Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan aktifitas, informasi, dan tugas diantara anggota tim.
14.  Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan untuk membantu menetapkan pergantian tugas individual untuk anggota tim dan menjamin keseimbangan yang tepat dari beban kerja.
Fungsi tim
            Seperti yang baru saja kita bahas, tim itu mungkin membutuhkan beberapa jenis pengetahuan dan keterampilan masing-masing anggota, terlepas dari pekerjaan yang lebih spesifik. Pendekatan lain untuk menganalisis kerja tim yang tidak terikat dengan isi tugas tertentu adalah untuk menganalisis fungsi tim yang dianggap generik atau diperlukan secara lebih universal. Pengaturan fungsi tersebut diidentifikasi oleh Nieva, Fleishman, dan Reick (1978; juga lihat Fleishman & Zaccaro, 1992). Ada 5 fungsi umum, dimana setiap dipisahkan oleh dua atau lebih fungsi yang lebih spesifik.
1.      Fungsi orientasi memungkinkan anggota tim untuk mengetahui apa yang mereka lakukan, yaitu, apa tujuan dan sumber daya apa yang mereka miliki untuk mencapai tujuan. Selama orientasi, tim juga harus saling bertukar informasi tentang  suasana sekelilingnya dan menilai tugas apa saja yang harus diselesaikan dan apakah sudah sesuai dengan permintaan.
2.      Fungsi distribusi sumber daya memungkinkan tim untuk menempatkan orang ke dalam tugas-tugasnya sehingga ada kecocokan antara keterampilan individual dengan persyaratan tugas.
3.      Fungsi waktu berurusan dengan pola aktivitas dalam tim. Waktu berkaitan dengan laju umu kegiatan, baik untuk tim maupun individu.
4.      Koordinasi menyangkut persyaratan untuk pola kerja anggota tim.
5.      Fungsi motivasi berurusan dengan tingkat usaha anggota tim dengan baik dalam mengatasi konflik antar sesame anggota. Norma untuk kinerja harus dikembangkan dan diadopsi. Penghargaan dalam tim perlu dibentuk.
Peneliti telah mengembangkan pengaturan skala yang dapat menilai perbedaan antar tim dan fungsinya (Shiflett, Eisner, Price, & Schemmer, 1982). Skala tersebut telah digunakan untuk menunjukkan perbedaan profil dari persyaratan untuk masing-masing tim yang berbeda. Namun, fungsi tim taksonomi belum banyak diterapkan di perusahaan. Lagi, kami telah menyediakan daftar sumber yang kaya akan penjelasan dari analisis kerja tim. Dalam pandangan kami, pendekatan kepemimpinan fungsi tim melengkapi gambaran dari apa yang seharusnya dilakukan oleh tim. Diperbolehkan untuk pendekatan lain yang memungkinkan untuk mendeskripsikan bagaimana tim menyelesaikan fungsi persyaratannya.

Yudisium mahasiwa UNPRI pada tgl 18 september 2016

Acara pelepasan wisudawan dan wisudawati psikologi S1 angkatan ke 5 Yudisium mahasiwa Unpri jurusan psikologi, kegiatan ini juga akan ...