Pengetahuan kelompok,
Keterampilan, dan Kemampuan
Seperti yang telah dipaparkan pada
bab 10 tentang masa depan analisis jabatan, banyak orang memprediksikan bahwa
pekerjaan di masa depan akan dilakukan orang-orang dari kelompok kecil yang
lebih fleksibel dengan pekerjaan yang lebih dinamis. Dalam kasus tersebut,
sulit untuk menganalisis tugas-tugas tertentu untuk menyimpulkan pemenuhan
persyaratan kemampuan, keterampilan dan kemampuan yang di butuhkan. Salah satu
solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah memilih orang-oang dengan sifat
yang generik yang bernilai untuk segala jenis pekerjaan. Dalam permasalahan
tim, peneliti telah
mengembangkan daftar pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang dianggap membantu, dan bahkan tes
tertulis yang
mencoba untuk memilah
orang-orang menjadi dengan prospek keanggotaan tim yang lebih baik dan lebih buruk
(Steven & Campion, 1994, 1999).
Daftar dari 14 tim pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan ditunjukkan di tabel 5.6. Seperti yang dapat anda
lihat, ada dua tipe utama dalam kemampuan, keterampilan dan kemampuan,
keterampilan interpersonal dan keterampilan manajemen diri. Kedua tipe ini kemudian
dibagi lagi. Termasuk di dalam keterampilan interpersonal adalah keterampilan
mencari resolusi dari suatu konflik, pemecahan masalah, dan komunikasi. Keterampilan
manajemen diri melibatkan manajemen kinerja, termasuk penetapan tujuan dan
umpan balik, rencana serta pengaturan tugas. Dibutuhkan waktu beberapa menit
untuk membaca daftar dalam tabel. Cobalah bayangkan situasi yang mengharuskan
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. Sebagai contoh, konflik atau
permasalahan yang diinginkan ketika itu menyangkut cara terbaik untuk mencapai
tujuan yang disepakati dalam suasana kepercayaan (contoh : “Bagaimana kita
menjaga kompetisi penjualan kepada klien?”). Untuk keterangan lebih lanjut
tentang keuntungan dari permasalahan bias lihat Amason (1996), Amason, Thomson,
Hochwarter, and Harrison (1995), atau Nemeth (1992). Konflik tidak diinginkan
terjadi ketika itu bersifat pribadi dan mencerminkan perbedaan nilai-nilai yang
besar (seperti : Awas kau ya, dasar bodoh!).
Sampel item dari tes kerja sama tim
adalah sebagai berikut :
Misalnya, anda terlibat pada suatu
argument dengan beberapa rekan kerja anda tentang siapa yang seharusnya
melakukan tugas yang tidak menyenangkan tapi merupakan sebuah rutinitas.
Manakah pilihan dibawah ini yang paling efektif untuk mengatasi situasi sepeti
itu?
1. Meminta atasan memutuskan, karena ini akan
menghindari bias perorangan.
2. Atur jadwal sedemikian rupa sehingga semua orang
dapat berbagi tugas
3. Mempersilahkan pekerja yang pertama kali datang
memilih metode first-come, first served.
4. Memilih acak seseorang untuk melakukan tugas
tersebut tanpa giliran bergantian.
(Stevens & Campion, 1999, hal. 225-226; kunci
untuk menjawab pertanyaan nomor 2)
Peneliti telah mencoba menggunakan
tes ini untuk memilih anggota tim. Meskipun beberapa dukungan untuk gagasan bahwa tes
membantu mengidentifikasi anggota tim yang lebih baik, sebuah temuan mengejutkan menunjukkan bahwa
skor pada pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berkorelasi dengan skor tes kemampuan
kognitif. Dengan kata lain, tes kerjasama
tim cukup baik untuk menguji bagaimana kepintaran seseorang. Perlu dicatat
bahwa tes pengetahuan, keterampilan dan kemampuan tim tidak menilai cirri-ciri
kepribadian atau keramahan lain yang mungkin diinginkan oleh anggota tim.
Kami telah menyertakan tes
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan disini kaya akan sumber penjelasan yang
mungkin sangat berguna untuk menjelaskan kerja tim, khususnya beberapa dari
aspek interpersonal. Penjelasan yang akan muncul khususnya berguna untuk manajemen kerja tim.
Banyak penjelasan akan hal-hal yang mungkin jatuh dibawah kepemimpinan atau
manajemen hirarki organisasi tradisional. Sebagai contoh, resolusi dari suatu
konflik mungkin diperlukan setiap manajer kelompok kerja.
Tabel 5.6 Keterampilan
kerjasama tim generik
Pengetahuan,
Keterampilan, dan kemampuan interpersonal
A.
Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan Resolusi Konflik
1. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk mengenali dan mendorong keinginan, tapi
mencegah konflik tim yang tidak diinginkan
2. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk mengenali jenis dan sumber konflik yang
dihadapi tim dan menetapkan strategi resolusi yang sesuai.
3. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk menerapkan strategi negosiasi yang terintegrasi
(win-win), daripada distribusi strategi tradisional (win-lose).
B. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan Kolaborasi Penyelesaian Masalah
4. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk mengidentifikasi situasi yang membutuhkan
partisipasi pemecahan masalah grup dan memanfaatkan tingkatan dan jenis
partisipasi yang layak.
5. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk mengenali hambatan untuk kolaborasi pemecahan
masalah grup dan menerapkan tindakan perbaikan yang sesuai.
C. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan Komunikasi
6. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk memahami jaringan komunikasi dan memanfaatkan
jaringan yang terdesentralisasi untuk meningkatkan komunikasi bila
memungkinkan.
7. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk berkomunikasi secara terbuka dan penuh
dukungan yaitu untuk mengirim pesan (a) perilaku dan aktivitas yang
berorientasi , (b) kongruen, (c) validasi, (d) penghubung, (e) kepemilikan.
8. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan mendengarkan yang tidak bisa di evaluasi dan menggunakan
teknik mendengarkan yang aktif dan tepat.
9. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk memaksimalkan konsonan dari pesan verbal dan
non verbal untuk mengenali dan menginterpretasikan pesan non verbal ke yang
lainnya.
10. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk terlibat dalam pembicaraan kecil dan
kebiasaan menyapa dan pengakuan tentang pentingnya mereka yang terlibat dalam
pembicaraan kecil itu.
Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan Manajemen diri
D. Penetapan
tujuan dan Pengetahuan, Keterampilan, dan Kemampuan Manajemen Kinerja.
11. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk membantu menetapkan tujuan tim yang spesifik,
menantang, dan diterima.
12. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk mengawasi, mengevaluasi, dan menyediakan
umpan balik pada kinerja tim baik secara individual maupun keseluruhan.
E. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan Perencanaan dan koordinasi tugas.
13. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan
aktifitas, informasi, dan tugas diantara anggota tim.
14. Pengetahuan,
Keterampilan, dan Kemampuan untuk membantu menetapkan pergantian tugas
individual untuk anggota tim dan menjamin keseimbangan yang tepat dari beban
kerja.
Fungsi tim
Seperti yang baru saja kita bahas,
tim itu mungkin membutuhkan beberapa jenis pengetahuan dan keterampilan
masing-masing anggota, terlepas dari pekerjaan yang lebih spesifik. Pendekatan
lain untuk menganalisis
kerja tim
yang tidak terikat
dengan isi tugas tertentu adalah untuk menganalisis fungsi tim yang dianggap generik
atau diperlukan secara lebih
universal.
Pengaturan fungsi tersebut diidentifikasi oleh Nieva,
Fleishman, dan Reick (1978; juga lihat Fleishman & Zaccaro, 1992). Ada 5
fungsi umum, dimana setiap dipisahkan oleh dua atau lebih fungsi yang lebih
spesifik.
1. Fungsi orientasi memungkinkan anggota tim untuk mengetahui apa yang mereka
lakukan, yaitu, apa tujuan dan sumber daya apa yang mereka miliki untuk mencapai tujuan. Selama orientasi, tim juga harus saling bertukar informasi tentang suasana
sekelilingnya
dan menilai tugas
apa saja yang harus diselesaikan dan apakah sudah sesuai dengan permintaan.
2. Fungsi distribusi sumber daya memungkinkan tim untuk
menempatkan orang ke dalam tugas-tugasnya sehingga ada kecocokan antara
keterampilan individual dengan persyaratan tugas.
3. Fungsi waktu berurusan dengan pola aktivitas dalam
tim. Waktu berkaitan dengan laju umu kegiatan, baik untuk tim maupun individu.
4. Koordinasi menyangkut persyaratan untuk pola kerja
anggota tim.
5. Fungsi motivasi berurusan dengan tingkat usaha
anggota tim dengan baik dalam mengatasi konflik antar sesame anggota. Norma
untuk kinerja harus dikembangkan dan diadopsi. Penghargaan dalam tim perlu
dibentuk.
Peneliti
telah mengembangkan pengaturan skala yang dapat menilai perbedaan antar tim dan
fungsinya (Shiflett, Eisner, Price, & Schemmer, 1982). Skala tersebut telah
digunakan untuk menunjukkan perbedaan profil dari persyaratan untuk
masing-masing tim yang berbeda. Namun, fungsi tim taksonomi belum banyak
diterapkan di perusahaan. Lagi, kami telah menyediakan daftar sumber yang kaya
akan penjelasan dari analisis kerja tim. Dalam pandangan kami, pendekatan
kepemimpinan fungsi tim melengkapi gambaran dari apa yang seharusnya dilakukan
oleh tim. Diperbolehkan untuk pendekatan lain yang memungkinkan untuk
mendeskripsikan bagaimana tim menyelesaikan fungsi persyaratannya.