Sunday, 12 April 2015

ABSENTEISME

1. ABSENTEISME
Pengertian:
Absent adalah jumlah jam, hari dan frekuensi dari ketidakhadiran seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.
Yang harus diperhatikan dalam absent adalah alasan mengapa seseorang tidak bekerja. Hal ini perlu selain untuk penentuan ukuran absent juga agar individu karyawan bisa mengambil keputusan mengenai absent mana yang dapat dikecualikan dan mana yang tidak
  Absent (ketidakhadiran) dapat dibagi
      atas 2 (dua) bentuk :
1.Absen dengan ijin, misalnya disebabkan karena sakit
2.  Absen tanpa ijin, yaitu ketidakhadiran yang tanpa keterangan dan biasanya mengarah pada kepentingan pribadi sesorang.
Menurut Staw & Oldham ada dua pandangan mengenai masalah absensi, yaitu:
1.Absen dipandang merugikan danburuk secara organisasi

2.Tidak buruk
1.Absen dipandang merugikan danburuk secara organisasikarena:
Perusahaan harus membayarkan sejumlah uang pada karyawan yang tidak produktif (banyak absent).
Pengeluaran biaya untuk karyawan pengganti sementara.
Kerugian biaya waktu administrasi karena keharusan mengorganisasikan kembali lingkungan karyawan yang absen tersebut.
Kerugian produktivitas karena berkurangnya staf yang terlatih dalam mengerjakan tugas, sedangkan penggantinya adalah karyawan yang kurang menguasai pekerjaan dibandingkan karyawan yang absen tersebut.
2. Tidak buruk
  Dalam hubungan antar jumlah absensi dengan performansi kerja, mereka yang absen belum tentu pelaksana kerja yang buruk, namun mungkin lebih kepada upaya beberapa karyawan untuk mengatasi tekanan pekerjaan yang tidak cocok dengan kebutuhan, keinginan atau kemampuan mereka untuk terus melaksanakan pekerjaan dengan memuaskan.
Faktor Penentu Absen
Faktor Perorangan
*Faktor Perorangan
1.Jenis Kelamin
Faktor Organisasi2.Tingkat Pekerjaan
3.Lama kerja
4.Tuntutan Pekerjaan
*Faktor Organisasi
Sifat kerja. Semakin membosankan suatu pekerjaan maka kecenderungan munculnya ketidakpuasan kerja semakin besar yang kemudian mengarah pada absenteisme.
*
Ukuran kelompok kerja. Semakin kecil kelompok kerja/kelompok organisasi maka tingkat absensi semakin kecil.
*
*Shift kerja
*
*Gaya kepemimpinan
*
*Pemilikan perusahaan
*
*Tingkat stress dan resiko kerja
*
*Kesempatan untuk maju
*
*2. TURNOVER/KELUAR MASUK KERJA
Pengertian:
*Secara Umum
  Pindah kerja mengacu pada perubahan dalam keanggotaandari organisasi, posisi yang ditinggalkan oleh pemegang jabatan yang keluar untuk digantikan pendatang baru.
*
*Secara Khusus:
  Pindah kerja mengacu pada anggota organisasi yang keluar baik dengan sukarela maupun tidak.
*Turnover bisa dipandang dari 2 sisi, yaitu:
1. Merugikan (Dysfunctional Turnover)
Bila individu yang pergi adalah individu yang berpengalaman dan memiliki ketrampilan
Biaya yang dihasilkan untuk training, seleksi cukup besar
2.  Menguntungkan (Functional Turnover)
  Menurut Dalton & Todor turnover justru menimbulkan penghematan bila karyawan yang menggantikan mereka dibayar dengan gaji yang lebih rendah serta jaminan dan tunjangan lebih rendah.
*Penyebab Turnover terbagi atas 4 :
*Dikendalikan oleh Karyawan
*
*Tidak Dikendalikan oleh Karyawan
*
*Dapat Dihindari Organisasi
*
*Tidak Dapat Dihindari Organisasi
*Dinamika keempatnya menghasilkan wujud turnover sebagai berikut :
*Dikendalikan KaryawanDapat Dihindari Organisasi
*
1.Pembayaran lebih baik ditempat lain
2.Kondisi kerja lebih baik di tempat lain
3.Masalah dengan kepemimpinan /administrasi
4.Organisasi lain yang lebih baik untuk tempat bekerja
*
*Dikendalikan oleh Karyawan – Tidak Dapat Dihindari Organisasi
*
1.Pindah ke tempat lain karena kondisi pasangannya
2.Perubahan karir menengah
3.Tinggal di rumah untuk merawat anak/suami/isteri
4.Kehamilan dan seterusnya tidak kembali setelah periode waktu tertentu
*
*Tidak Dikendalikan oleh KaryawanDapat Dihindari Organisasi
1.Pemutusan hubungan kerja
2.Pemecatan
3.Pensiun secara paksa/putus kontrak
*Tidak Dikendalikan oleh karyawanTidak Dapat Dihindari Organisasi
*
Masalah medis yang berat
Kematian
*Faktor yang menyebabkan Kepindahan Kerja /Turnover
1. Faktor Pribadi :
§Performansi kerja, dimana semakin baik performa yang ditunjukkan individu maka kemungkinan untuk turnover semakin rendah.
§Lama Kerja, semakin lama seseorang bekerja di perusahaan tersebut mengindikasikan bahwa ia cukup betah di perusahaan tersebut. 
2. Faktor Organisasi:
§Gaji
§Kesempatan promosi
§Tingkat rutinitas tugas
*3. KOMITMEN KERJA
Pengertian
*Komitmen kerja adalah sebuah variabel yang mencerminkan derajat hubungan yang dianggap dimiliki oleh individu itu sendiri dengan pekerjaan tertentu dalam organisasi tertentu.
*
*Di satu sisi yang negative maka timbul perasaan asing, yaitu suatu keadaan yang menunjukkan tidak adanya rasa hubungan dengan pekerjaan dan organisasi.
*
*Namun di satu sisi yang positif maka timbul identifikasi, yaitu persepsi individu terhadap hubungan  sedemikian kuatnya sehingga jati dirinya cenderung berkaitan dengan peran kerja dalam organisasi.
*Faktor-faktor Penentu Komitmen Kerja
*Faktor Pribadi:
Jenis Kelamin, pada wanita lebih rendah karena konflik peran
Usia, semakin tua, komitmennya semakin tinggi
Perasaan mampu untuk mengerjakan tugas
*Faktor Karakteristik Pekerjaan
    - Arti dan nilai kerja
*Faktor Tekanan Luar
Status perkawinan
Tanggung jawab pada keluarga
Dukungan pasangan
Kepuasan dengan kehidupan keluarga
Penghasilan pasangan
*Tahap Pembentukan Komitmen
(Mowday, Steers dan Porter)
1.  Tahap Antisipasi (Anticipation)
Terjadi sebagai akibat  adanya interaksi antar karakteristik persolan dengan karakteristik pekerjaan sebelum masuk ke organisasi, sehingga terbentuk harapan-harapan.
Tingkat komitmen terletak pada seberapa besar perbedaan antara karakteristik personal dengan karakteristik pekerjaan. Kondisi harus seimbang sebagai prasyarat terbentuknya komitmen
*
*
2.Tahap Inisiasi (Initiation)
*Pembentukan komitmen pada tahap ini terjadi setelah karyawan mulai bekerja
*
*Akan terbentuk sejumlah pertimbangan dari diri karyawan mengenai pekerjaan, pengawasan, upah, kelompok kerja dan keadaan perusahaan sehingga menimbulkan perasaan bertanggung jawab pada diri karyawan
*
*
3.Tahap Pemantapan (Entrenchment)
  Pada tahap ini pembentukan komitmen terjadi dalam waktu yang relative panjang dari awal sampai masa akhir karir sesorang. Banyak peristiwa yang individu alami misalnya investasi semakin besar, keterlibatan social semakin luas disertai banyak pengorbanan. Kondisi ini diiringi dengan meningkatnya jenjang karir sehingga cukup kuat  alasan bagi karyawanm untuk tetap tinggal bersama perusahaan.
*
*
TERIMA KASIH

*

Yudisium mahasiwa UNPRI pada tgl 18 september 2016

Acara pelepasan wisudawan dan wisudawati psikologi S1 angkatan ke 5 Yudisium mahasiwa Unpri jurusan psikologi, kegiatan ini juga akan ...