Menurut Gillin and Gillin patologi sosial, sbb :
1.Maladjustment yang serius di antara berbagai unsur dan keseluruhan
konfigurasi kebudayaan
sedemikian rupa sehingga membahayakan kelangsungan
hidup suatu kelompok sosial.
Dalam arti pertama ini patologi sosial berarti disorganisasi sosial atau
social maladjustment.
2. Patologi sosial berarti disiplin yang membicarakan tentang disintegrasi sosial, disorganisasi sosial, atau social maladjusment itu.
PENGERTIAN MASALAH SOSIAL
Menurut Kartini Kartono:
1.Semua bentuk tingkah laku yang melanggar atau memperkosa adat istiadat masyarakat (dan adat istiadat tersebut diperlukan untuk menjamin kesejahteraan hidup bersama).
2.Situasi sosial yang dianggap oleh sebagian besar dari warga masyarakat sebagai pengganggu, tidak dikehendaki, berbahaya dan merugikan orang banyak.
Next…
Formulasi alternatif untuk melengkapi arti “masalah sosial” ialah istilah “disorganisasi sosial”. Disorganisasi sosial disebut juga dengan disintegrasi sosial, selalu diawali dengan analisa mengenai perubahan-perubahan dan proses-proses organik.
Next…
Teori cultural lag (kelambanan budaya atau kelambanan kultural) menyatakan sebagai berikut: Apabila bermacam-macam bagian dari kebudayaan berkembang secara tidak imbang, tidak sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka kebudayaan tadi akan mengalami proses kelambatan kultural (cultural
lag, kelambanan budaya).
MASALAH SOSIAL
Menurut
St. Vembriart masalah sosial adalah suatu kondisi atau proses dalam masyarakat, yang dilihat dari suatu sudut tidak diinginkan.
Dasar pikiran yang terkandung dalam pandangan itu, ialah:
1.
Bahwa ada atau mungkin adanya keadaan masyarakat yang memuaskan; masalah sosial merupakan penyimpangan dari keadaan masyarakat yang memuaskan itu.
Next…
2. Bahwa pemecahan terhadap masalah sosial itu mungkin dilakukan.
3. Dari dasar pikiran kedua itu terkandung pula pengertian tentang adanya perubahan sosial.
4. Bahwa dalam perubahan sosial itu ada stabilitas sosial yang kontinu.
5. Bahwa perubahan sosial itu dapat diarahkan pada tujuan-tujuan tertentu, yaitu keadaan masyarakat yang memuaskan.
ORANG YANG KOMPETEN MENILAI PATOLOGIS SOSIAL
Menurut kartini dalam bukunya “patologi sosial” menyatakan bahwa orang yang dianggap kompeten dalam menilai tingkah laku orang lain
adalah : pejabat, politisi, pengacara, hakim, polisi, dokter, rohaniawan, dan kaum ilmuan dibidang sosial.
BERBAGAI PENDEKATAN SOSIOPATIK
1.Pandangan Biologis
Melalui gene-gene atau plasma pembawa sifat didalam
keturunan sehingga menyebab penyimpangan perilaku.
Melalui pewarisan tipe-tipe kecenderungan
kepribadian yang abnormal, sehingga memproduksi tinggkah laku patologis.
Melalui pewarisan kelemehan konstitusional
tertentu yang mengakibatkan sosiopatik.
2.
PANDANGAN PSIKOLOGIS DAN PSIKIATRIS
Pandangan yang
menekankan sebab-sebab tingkah laku patologis dari aspek sosial-psikologis,
sehingga orang melanggar norma sosial yang ada.
Faktor psikologis dan
psikiatris seperti: intellegensi, ciri-ciri kepribadian, motivasi-motivasi,
sikap hidup yang keliru dan internalisasi yang salah
3. Pandangan sosiologis
Penyebab sosiopatik murni sosiologis atau sosio – psikologis
Tingkah laku sosiopatik ditampilkan dalam bentuk: penyimpangan perilaku,
struktur2 sosial yang menyimpang, kelompok-kelompok deviasi, peranan2 sosial,
status dan interaksi simbolis yg keliru.
Next....
Definisi gejala sosiopatik menurut
kaum sosiolog adalah :
“Tingkah laku yang berbeda dan menyimpang dari kebiasaan
serta norma umum yang pada satu tempat dan waktu tertentu sangat menolak,
sekalipun tingkah laku tersebut di tempat dan waktu lain bisa diterima oleh
masyarakat lainnya”.
POSTULAT/DALIL
MENGENAI PENYIMPANGAN TINGKAH LAKU SOSIOPATIK
Tingkah laku sosiopatik
mempunyai ciri khusus dan dianggap sosiopatik pada waktu tertentu dan tempat tertentu.
Penyimpangan tingkah laku adalah produk dari konflik social dan konflik internal/ pribadi
yang ditampakkan keluar dalam bentuk penerimaan
samapi penolakan.
Penolakan sangat bergabtung dari derajat penyimpangan tingkah laku.
Next....
Orang
mengadakan larangan dan pembatasan terhadap kebebasan berpartisipasinya para penyimpang. Larangan tersebut tergantung pada
status, peran, pendefinisian diri, dan penampakkan yang jelas
dari tingkah laku mereka.
DEVIASI DAN DIFERENSIASI
Deviasi/penyimpangan : tingkah laku yang menyimpang dari tendensi sentral
atau ciri-ciri karakteristik rata-rata dari rakyat kebanyakan.
Diferensiasi : tingkah laku yang berbeda dari tingkah laku yang umum.
DUA MACAM DIFERENSIASI
1.Diferensiasi biologis; Mengandung
tanda penyimpangan, dan stigma, misalkan dalam bentuk: ektremitas, tinggi dan
berat badan, raut wajah, tampang, bentuk dan proporsi, warna kulit, bekas luka,
mata sipit, tanda2 yang sudah dibawa sejak lahir, cacat fisik disebabkan
kecelakaan atau penyakit. Ciri itu mengakibatkan pola tingkah yang berbeda
sekali dengan perilaku umum.
Next....
2. Diferensiasi
demografis: perbedaan demografis dari kelas2 atau bangsa2 yang menyimpang yang
mengembangkan tingkah laku yang aneh, dan luar biasa seperti: seks,
nasionalitas, umur, keadaan ekonomi, pendidikan, status religi, sosial
TINGKAH LAKU NORMAL YANG MENYIMPANG DARI NORMA SOSIAL
Para Sosiolog mempersamakan tingkah laku menyimpang dengan abnormalitas,
maladjusted,
Tingkah laku normal adalah: tingkah laku yang adekuat (serasi, tepat) yang
bisa diterima masyarakat umumnya.
Tingkah laku abnormal adalah: tingkah laku yang tidak adekuat, tidak bisa
diterima oleh masyarakat pada umumnya, dan tidak sesuai dengan norma sosial
yang ada.
Next....
Norma adalah: kaidah, aturan pokok, ukuran, kadar atau patokan, yang
diterima scr utuh oleh masyarakat guna mengatur hidup dan tingkah laku
sehari-hari agar hidup ini terasa aman dan menyenangkan.
Norma memiliki sifat:
Positif: yaitu mengharuskan, menekankan atau kompulsif.
Negatif: melarang, menjadikan tabu dilarang menjamah krn ada kekuatan
ghaib, dll
ASPEK TINGKAH LAKU YANG MENYIMPANG
Aspek lahiriah, bisa diamati dengan jelas, tebagi dua,
yaitu:
1.Deviasi lahiriah yang verbal dlm bentuk: kata-kata,
maki-makian, slang (logat, bahasa populer), kata kotor, tidak senonoh, sumpah
serapah, dialek2 dunia politik dan kriminal. Misal: kata “babi” untuk pegawai
negeri, kata “singa” untuk tentara, srigala untuk polisi, kelinci utk yang
dapat dijadikan mangsa.
2.. Deviasi yang non verbal: yaitu semua tingkah laku yang
non verbal yang nyata kelihatan.
Next....
Aspek2 simbolik yang tersembunyi: khususnya mencakup sikap2 hidup, emosi2,
sentimen2 dan motivasi2 yang mengembangkan perilaku yang menyimpang.
Ada istilan mens rea (pikiran yg paling dalam yg tersembunyi).
Simbolisasi diri /penamaan diri / pendefinisian diri / peranan diri
/konsepsi diri. Misalkan: anak yg tumbuh dilingkungan sosial yg kriminil mudah
mengoper warisan2 sosial yg buruk.
MACAM-MACAM DEVIASI DAN LINGKUNGANNYA
Deviasi sifatnya bisa tunggal misalkan hanya alkoholik saja, dan bisa jamak
misalkan alkoholik, penjudian, dll.
Deviasi dpt dibedakan dlm 3 kelompok, yaitu:
1.Individu2 dgn tingkah laku menyimpang merugikan,
destruktif bagi org lain tetapi tdk
merugikan diri sendiri
2.Individu2 dgn tingkah laku menyimpang menjadikan masalah,
atau merugikan diri sendiri, tetapi tidak merugikan orang lain.
3.Individu2 dgn tingkah laku menyimpang merugikan diri
sendiri dan orang lain.
●
●
●
TIGA MACAM BENTUK DEVIASI
1.Deviasi individual : Deviasi yang
gejalanya personal, pribadi, individual disebabkan leh ciri2 yg khas unik dari
individu itu sendiri. Yaitu bs dari penyimpangan hukum, kelainan2 biologis,
psikis yg bs sifatnya herediter, faktor penyakit, kecelakaan, dan pengaruh
sosial dan kultur.
Next....
2.Deviasi Situasional : deviasi ini
disebabkan oleh faktor kekuatan situasional/sosial di luar individu atau
pengaruh dalam mana pribadi yg bersangkutan bagian integral daripadanya.
Situasi tadi memberikan pengaruh memaksa shg individu tsb terpaksa hrs melanggar
peraturan, norma atau hukum. Misalkan mencuri krn kelaparan, gadis2 tertentu jd
WTS krn tuntutan.
Next....
Dalam Deviasi situasional ada istilah deviasi situasional kumulatif, yaitu
krn faktor situasi dan kondisi yg sll berulang-ulang dan terus menerus yg
mengkondisikan dan memperkuat deviasi tsb, sifatnya menumpuk, menimbun. Selain
itu bs faktor konflik kultural/budaya. Cth deviasi ini korupsi, pemberontrakan
anak remaja, deviasi seksual krna pengaruh buku2, dan film porno, homoseksual
Next....
Deviasi sistematik : satu subkultur/satu sistem tingkah laku yg disertai
dgn organisasi sosial khusus, status formal, peranan2, nilai2, rasa kebanggaan,
norma, dan moral tertentu yg semuanya berbeda dgn situasi umum. Misalkn
organisasi2 mafia, kelompok anak berandalan, geng2 penyelundupan, narkoba, dll.
Hal ini muncul krn perubahan sosial, mobilitas dan jumlah penduduk yg
besar, adanya krisis dan konflik yg terjadi.