MEMAHAMI JUVENILE DELIQUENCY (BAGIAN II)
SEBAGAI GEJALA PATOLOGI SOSIAL
Tujuan
dan Kompetensi yang Diharapkan Bagi Mahasiswa
Masyarakat modern dan
kasus juvenile delinquency
Penanggulangan kenakalan
remaja
Hakikat kenakalan remaja
dan arti perkelahian antar kelompok
Faktor penyebab terjadinya perkelahian antar sekolah dan
antar kelompok
Variasi
ekologis, semakin melemahnya kontrol orang dewasa, dan pengaruh pemahaman
individualisme
Variasi ekologis
Delinkuen muncul ada relasi dengan urbanisasi, banyak
terjadi di daerah kota yang biasa rawan secara politik dan keamanan, daerah
semi urban (pinggiran) yang dekat dengan pusat kota, pemukiman transisi yang
banyak dihuni oleh penduduk kelas rendah dengan fasilitas yang minim, banyaknya
kasus, terdapat kesenjangan yang mencolok antara orang kelas kaya dengan kelas
ekonomi-sosial rendah,
NEXT....
Banyak anak remaja yang jahat menunjukkan adanya:
Kekecewaan yang hebat karena merasa tidak diterima oleh
lingkungannya
Mengalami frustasi karena tidak mendapat objek yang
diinginkan
Diliputi oleh perasaan tidak aman
Kejahatan anak-anak dan orang muda biasanya erat berkaitan
dengan masalah:
Pengangguran dan sulitnya mendapat pekerjaan
Penghasilan yang minim ditengah kemewahan masyarakat
Ketidakpastian ekonomis
Disorganisasi familial dan disorganisasi sosial
NEXT.....
Melemahnya kontrol orang dewasa, paham
individualisme :
Hal ini terjadi karena faktor patologis tetapi faktor
kecepatan perubahan sosial sehingga banyak kelabilan di sektor politik,
ekonomi, pendidikan, lingkungan keluarga, lembaga sosial ditengah masyarakat
Kontrol sosial dan sanksi menjadi semakin melemah yang
membuat anak-anak remaja semakin binal tidak terkontrol dan terkendali
Dalam kondisi labil anak-anak remaja menjauh dari keluarga
kemudian menegakkan eksistensinya sendiri sebagai orang tersisih dan terancam
NEXT....
Membentuk atau mengabungkan diri dalam gang, dan mengisi
kesibukan dengan kejahatan, melanggar norma, dan hukum yang ada.
Dalam gang mereka mengembangkan solidaritas keremajaan yang
antisosial sifatnya disebabkan karena perasaan tidak puas terhadap kondisi
lingkungan dan kewibawaan orang dewasa
Paham individualisme karena kurang kontrol dan perhatian
orang dewasa
MASYARAKAT
MODERN DAN KASUS JUVENILE DELINQUENCY
Adanya pengaruh sosial dan kultural memainkan besar
kenakalan remaja.
Adanya peristiwa minimnya konformitas anak-anak remaja
terhadap norma sosial yang berlaku
Pengaruh lingkungan buruk ditambah kontrol diri dan sosial
yang semakin melemah yang dapat mempercepat tumbuhnya anak gang delinkuen
Pada umumnya anak muda dari kelas menengah melakukan banyak
perbuatan deskrutif/merusak karena didorong oleh:
Kebutuhan untuk
menonjolkan ego mereka
Dorongan untuk
menghilangkan kejemuan dan mengisi ke kosongan hati
Next...
Faktor lain bertambahnya kasus delinkuen pada anak remaja
adalah adanya :
Produk pergolakan sosial; misalnya produk masa
transisi, urbanisasi, perang, revolusi sosial, ketidakstabilan ekonomi, dll
Frustasi, depersonalisasi dan anomali pada
priode sivilisasi modern; kejahatan berkembang
pesat sejajar dengan semakin majunya industrialisasi dan urbanisasi, setiap
individu didorong untuk sukses secara materill, tetapi anak dari kelas sosial
dan ekonomi rendah tidak punya kesempatan untuk bersaing meraih sukses, sebagai
akibatnya mereka memakai saluran menyimpang dan kriminal untuk mencapai objek
yang diinginkan. Terjadi struktur dan orang yang terpecah-pecah kemudian
menjadi kelompok atomistis dan sangat mobile sifatnya.
Perbedaan rural yang urban dan perbedaan
ekonomis; karena faktor urbanisasi yang semakin
deras-daerah rural juga banyak mengalami perubahan, perbedaan diantara daerah
perkotaan dengan pedesaan semakin kecil, jarak spasial semakin pendek, maka di
daerah rural yang dekat dengan kota, terutama sekali ada bagian tepi kota,
jumlah orang muda yang delinkuen jahat menjadi semakin meningkat dengan cepat
PENANGGULANGAN
KENAKALAN REMAJA
Kelompok juvenile delinkuensi ialah kelompok anak usia 8
-22 tahun, usia 19 – 22 tahun disebut sebagai periode adolesensi atau menjelang
dewasa
Juvenile delinkuensi muncul sebagai masalah sosial yang
semakin gawat pada masa modern sekarang. Kejahatan anak muda teristimewa sekali
erat kaitannya dengan modernisasi, industrialisasi, urbanisasi, taraf
kesejahteraan dan kemakmuran.
Pola delinkuen itu ditentukan oleh pihak-pihak yang
kompeten atau berwenang menentukan atribut tersebut, yaitu oleh:
Pendefenisian diri, penentuan diri, zelfbestempeling, dan
kemauan sendiri untuk menjalankan peraanan sosial yang menyimpang dari konvensi
umum
Oleh orang lain, teman, tetangga, guru, majikan , orangtua,
kaum kerabat, dan lembaga-lembaga sosial, dll
Laporan polisi, pengadilan, dan laporan diri
Laporan klinis, psikologis dan medis
Tindakan preventif yang dilakukan menanggulangi juvenile
delinkuen, sbb :
Meningkatkan kesejahteraan keluarga
Perbaikan lingkungan, yaitu daerah slum, kampung-kampung
miskin
Mendirikan klinik bimbingan psikologi dan edukasi untuk
memperbaiki tingkah laku dan membantu remaja dari kesulitan mereka
Menyediakan tempat rekreasi yang sehat bagi remaja
Membentuk badan kesejahteraan anak
Mengadakan panti asuhan
Mengadakan lembaga reformatif untuk memberikan latihan
korektif, dan susila kepada anak-anak
Membentuk badan supervisi dan pengontrol terhadap kegiatan
delinkuen anak dan remaja yang membutuhkan
Pengadakan pengadilan anak
Menyusun undang-undang
dll
NEXT.....
Tindakan kuratif yang dilakukan
menanggulangi juvenile delinkuen, sbb :
Menghilangkan semua sebab-musabab timbulnya kejahatan pada
remaja, baik pribadi, sosial ekonomi dan kultural
Melakukan perubahan lingkungan dengan jalan mencarikan
orang tua angkat/asuh untuk memfasilitasi yang diperlukan bagi perkembangan
jasmani dan rohaninya
Memindahkan anak-anak nakal ke sekolah yang lebih baik ke
tengah lingkungan sosial yang baik
Memberikan latihan bagi para remaja untuk hidup teratur,
tertib dan disiplin
Memanfaatkan waktu senggang untuk kamp latihan
Mengiatkan organisasi pemuda dengan program-program yang
baik
Memperbanyak lembaga latihan kerja dengan program kegiatan
pembangunan
Mendirikan klinik psikologi untuk meringankan dan
memecahkan konflik emosional dan gangguan kejiwaan lainnya.
1. Faktor internal
Reaksi frustasi negatif
Gangguan pengamatan dan tanggapan
Gangguan cara berpikir
Gangguan emosional/perasaan
Proses adaptasi terhadap tuntutan lingkungan sekitar, ada
pada individu itu sendiri, berupa:
Konflik bathiniah
Pemasakan intrapsikis
Menggunakan reaksi frustasi negatif
NEXT....
Beberapa reaksi frustasi negatif yang bisa menyebabkan anak
salah ulah ialah:
Agresi
Regresi
Fiksasi
Rasionalisasi
Pembenaran diri sendiri
Proyeksi
Teknik anggur masam
Teknik jeruk manis
Identifikasi
Narsisme
Autisme
NEXT....
Gangguna fungsi perasaan adalah sebagai berikut:
Inkontinensi emosinal
Labilitas emosional
Ketidakpekaan dan menumpulnya perasaan
Ketakutan dan kecemasan
Perasaan rendah diri
2.Faktor eksternal
Lingkungan keluarga
Lingkungan sekolah
Milieu
Faktor keluarga yang menyebabkan kenakalan remaja adalah:
Broken home
Perlindungan berlebihan
Penolakan orang tua
Pengaruh buruk dari
orang tua
TERIMA KASIH