Tujuan
dan Kompetensi yang Diharapkan Bagi Mahasiswa
Definisi terorisme
Dimensi dari perilaku
terorisme.
Psikososial dan data
yang menggambarkan tentang terorisme.
Dampak terorisme
Pencegahan dan
pemberantasan terorisme
DEFENISI
TERORISME
Secara bahasa: kata “teroris”(pelaku) dan terorisme (aksi)
berasal dari kata latin’terrere’ yang kurang lebih berarti membuat gemetar atau
menggetarkan. kata ‘teror’ juga bisa menimbulkan kengerian.
Beberapa
pengertian terorisme dari lembaga & ahli :
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pengertian teror ialah rasa takut yang ditimbulkan oleh orang
atau sekelompok orang (Pusat Bahasa Indonesia, 1991 : 654). Terorisme berarti
suatu kegiatan yang menimbulkan tekanan dan ketakutan.
NEXT....
Terorisme menurut
ensiklopedia Indonesia tahun 2000, Terorisme adalah kekerasan atau ancaman
kekerasan yang diperhitungkan sedemikian rupa untuk menciptakan suasana
ketakutan dan bahaya dengan maksud menarik perhatian nasional atau
internasional terhadap suatu aksi maupun tuntutan.
Menurut Konvensi PBB, Terorisme adalah segala bentuk tindak
kejahatan yang ditujukan langsung kepada Negara dengan maksud menciptakan
bentuk teror tehadap orang-orang tertentu atau kelompok orang atau masyarakat
luas.
DIMENSI
PERILAKU TERORISME
Organisasi yang baik,
berdisiplin tinggi & militan
Mempunyai tujuan
politik, ideologi tetapi melakukan kejahatan kriminal untuk mencapai tujuan.
Tidak mengindahkan
norma-norma universal yang berlaku, seperti agama, hukum dan HAM.
Memilih sasaran yang
menimbulkan efek psikologis yang tinggi untuk menimbulkan rasa takut dan
mendapatkan publikasi yang luas.
Menggunakan cara-cara
antara lain seperti : pengeboman, penculikan, penyanderaan, pembajakan dan
sebagainya yang dapat menarik perhatian massa/publik.
NEXT....
Ciri lain :
Aksi yang melibatkan
kekerasan serius terhadap seseorang, kerugian berat terhadap harta benda,
membahayakan kehidupan seseorang, bukan kehidupan orang yang melakukan
tindakan, menciptakan resiko serius bagi kesehatan atau keselamatan publik atau
bagi tertentu yang didesain secara serius untuk campur tangan atau menggangu
system elektronik;
Penggunaan atau ancaman
didesain untuk mempengaruhi pemerintah atau untuk mengintimidasi publik atau
bagian tertentu dari publik;
Penggunaan atau ancaman
dibuat dengan tujuan politik, agama, atau ideologi;
Penggunaan atau ancaman
yang masuk dalam subseksi yang melibatkan senjata api dan bahan peledak.
PSIKOSOSIAL
DAN DATA YANG MENGGAMBARKAN
TENTANG TERORIS
TENTANG TERORIS
Berikut adalah beberapa kejadian terorisme yang telah
terjadi di luar negeri dan Indonesia :
Kejadian di luar negeri, seperti:
WTC 9/11 – 2001
Bom World Trade Center 11 September 2001 dilaporkan 3.000 orang tewas.
Bom Bali 2002
Bom Bali 2002 adalah rangakaian 3 peristiwa bom yang terjadi pada malam 12 Oktober 2002.. Tercatat 202 korban ditemukan meninggal dan 209 luka parah.
Bom Mumbai – 2008 : Krisis ini mulai terjadi sejak 26 November 2008 di mana sebuah kelompok muslim radikal melakukan serangan dan juga teror bom di kota Mumbai di Indoa. Mereka bahkan menyandera orang-orang yang berada di Taj Mahal dan hotel Oberoi Trident. Akibat dari aksi ini, dilaporkan 164 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka
Bom Madrid 2004 : Teror bom ini terjadi 3 hari sebelum digelarnya pemilihan umum di Spanyol. Pada 11 Maret 2004, sebuah kelompok teroris yang mengaku terinspirasi dari Al-Qaeda melakukan pengeboman pada sistem kereta di kota Madrid dengan bom yang diletakan pada tas. Akibat dari aksi teror ini, 191 orang meninggal dan ribuan orang terluka.
Bom London – 2005 : Sama seperti kasus bom di Madrid, Spanyol. Pelaku bom di London ini adalah 4 orang yang terinspirasi dari kelompok Al-Qaeda dan melakukan bom bunuh diri pada 3 kereta bawah tanah di kota London dan juga 1 bus double-decker pada 7 Juli 2005. Pengeboman yang dilakukan di pagi hari ini membuat 50 orang tewas dan 700 orang luka-luka.
NEXT
Bom Islamabad – 2008 : Ibukota Pakistan ini pernah mengalami aksi teror pada 20 September 2008.
Di mana sebuah pengeboman dengan menggunakan truk terjadi di hotel Marriott di kota Islamabad. Setidaknya 54 orang tewas dan 266 orang terluka dalam ledakan bom yang menghancurkan hampir bangunan gedung di sekitarnya itu.
DI Indonesia :
Pada tahun 2000
Bom Kedubes Filipina 1
Agustus 2000. Bom meledak dari sebuah mobil yang diparkir di depan rumah Duta
Besar Filipina, Menteng, Jakarta Pusat. 2 orang tewas dan 21 orang lainnya
luka-luka, termasuk Duta Besar Filipina Leonides T Caday.
Bom Kedubes Malaysia 27
Agustus 2000. Granat meledak di kompleks Kedutaan Besar Malaysia di
Kuningan, Jakarta. Tidak ada korban jiwa.
Bom Bursa Efek Jakarta,
13 Septmeber 2000. Ledakan mengguncang lantai parkir P2 Gedung Bursa Efek
Jakarta 10 orang tewas, 90 orang lainnya luka-luka. 104 mobil rusak berat, 57
rusak ringan.
Bom malam natal, 24
Desember 2000. Serangkaian ledakan bom pada malam Natal di beberapa
kota di Indonesia, merenggut nyawa 16 jiwa dan melukai 96 lainnya serta
mengakibatkan 37 mobil rusak.
Next...
Pada tahun 2001
Bom gereja Santa Anna
dan HKBP 22 juli 2001. di Kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, 5 orang tewas.
Plaza Atrium Senen
Jakarta, 23 September 2001. Bom meledak di kawasan Plaza Atrium, Senen,
Jakarta. 6 orang cedera.
Bom Restoran KFC,
Makassar 12 Oktober 2001. Ledakan bom mengakibatkan kaca, langit-langit,
dan neon sign KFC pecah. Tidak ada korban jiwa. Sebuah bom lainnya
yang dipasang di kantor MLC Life cabang Makassar tidak meledak.
Bom sekolah Australia,
Jakartar, 6 November 2001. Bom rakitan meledak di halaman Australian
International School (AIS), Pejaten, Jakarta.
Pada tahun 2002
Bom Tahun Baru, 1
Januari 2002. Granat manggis meledak di depan rumah makan ayam Bulungan,
Jakarta. Satu orang tewas dan seorang lainnya luka-luka. Di Palu, Sulawesi
Tengah, terjadi empat ledakan bom di berbagai gereja. Tidak ada korban jiwa.
Bom Bali, 12
Oktober 2002. Tiga ledakan mengguncang Bali. 202 korban yang
mayoritas warga negara Australia tewas dan 300 orang lainnya
luka-luka. Saat bersamaan, di Manado, Sulawesi Utara, bom rakitan
juga meledak di kantor Konjen Filipina, tidak ada korban jiwa.
Bom restoran McDonald's,
Makassar, 5 Desember 2002. Bom rakitan yang dibungkus wadah pelat baja
meledak di restoran McDonald's Makassar. 3 orang tewas dan 11 luka-luka.
NEXT.....
Pada tahun 2003
Bom Kompleks Mabes
Polri, Jakarta, 3 Februari 2003. Bom rakitan meledak di lobi Wisma
Bhayangkari, Mabes Polri Jakarta. Tidak ada korban jiwa.
Bom Bandara
Soekarno-Hatta, Jakarta, 27 April 2003. Bom meledak dii area publik
di terminal 2F, bandar udara internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta.
2 orang luka berat dan 8 lainnya luka sedang dan ringan.
Bom JW Marriott, 5
Agustus 2003. Bom menghancurkan sebagian Hotel JW Marriott. Sebanyak
11 orang meninggal, dan 152 orang lainnya mengalami luka-luka.
Pada tahun 2004
Bom Palopo, 10
Januari 2004. Menewaskan empat orang. (BBC)
Bom Kedubes
Australia, 9 September 2004. Ledakan besar terjadi di depan Kedutaan
Besar Australia. 5 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Ledakan juga
mengakibatkan kerusakan beberapa gedung di sekitarnya seperti Menara Plaza 89,
Menara Grasia, dan Gedung BNI. (Lihat pula: Bom Kedubes Indonesia, Paris
2004)
Ledakan bom
di Gereja Immanuel, Palu, Sulawesi Tengah pada 12 Desember
2004.
Pada tahun 2005
Dua Bom meledak
di Ambon pada 21 Maret 2005
Bom Tentena, 28
Mei 2005. 22 orang tewas.
Bom Pamulang,
Tangerang, 8 Juni 2005. Bom meledak di halaman rumah Ahli Dewan Pemutus
Kebijakan Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibril alias M Iqbal di Pamulang
Barat. Tidak ada korban jiwa.
Bom Bali, 1
Oktober 2005. Bom kembali meledak di Bali. Sekurang-kurangnya 22 orang
tewas dan 102 lainnya luka-luka akibat ledakan yang terjadi di R.AJA's Bar dan
Restaurant, Kuta Square, daerah Pantai Kuta dan di Nyoman Café Jimbaran.
Bom Pasar Palu, 31
Desember 2005. Bom meledak di sebuah pasar di Palu, Sulawesi
Tengah yang menewaskan 8 orang dan melukai sedikitnya 45 orang.
Pada tahun 2009
Bom Jakarta, 17
Juli 2009. Dua ledakan dahsyat terjadi di Hotel JW Marriott
dan Ritz-Carlton, Jakarta. Ledakan terjadi hampir bersamaan, sekitar pukul
07.50 WIB.
Pada tahun 2010
Penembakan warga sipil
di Aceh Januari 2010
Perampokan bank CIMB
Niaga September 2010
Pada tahun 2011
Bom Cirebon, 15
April 2011. Ledakan bom bunuh diri di Masjid Malpolresta
Cirebon saat Salat Jumat yang menewaskan pelaku dan melukai 25
orang lainnya.
Bom Gading
Serpong, 22 April 2011. Rencana bom yang
menargetkan Gereja Christ Cathedral Serpong, Tangerang
Selatan, Banten dan diletakkan di jalur pipa gas, namun berhasil
digagalkan pihak Kepolisian RI
Bom Solo, 25
September 2011. Ledakan bom bunuh diri di GBIS
Kepunton, Solo, Jawa Tengah usai kebaktian dan jemaat keluar dari
gereja. Satu orang pelaku bom bunuh diri tewas dan 28 lainnya terluka.
Pada tahun 2012
Bom Solo, 19
Agustus 2012, Granat meledak di Pospam Gladak, Solo, Jawa
Tengah. Ledakan ini mengakibatkan kerusakan kursi di Pospam Gladak.
Pada tahun 2013
Polisi melakukan
serangkaian penangkapan teroris, mulai dari Jakarta, Depok, Bandung, Kendal dan
Kebumen. Kelompok yang berhasil dibongkar jaringannya adalah kelompok Thoriq,
Farhan, Hasmi, Abu Roban (Mujahidin Indonesia Barat) serta sejumlah perampokan bank
dan toko emas di berbagai tempat di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah yang
terkait juga kelompok Santoso (Mujahidin Indonesia Timur) di Poso. Sejumlah
teroris tewas dan berhasil ditahan.
Polisi berhasil menembak
mati 7 teroris dan menangkap13 teroris lainnya dalam penyergapan di
Jakarta, Bandung, Kendal dan Kebumen yang berlangsung selama dua hari tanggal
8-9 Mei 2013.
Polisi melakukan
penyergapan yang menewaskan 6 teroris kelompok Dayat di Ciputat, Tangerang
Selatan, Banten pada 31 Desember 2013.
DAMPAK
TERORISME
Terorisme sendiri pada akhirnya juga akan menghasilkan
berbagai dampak, baik negatif maupun positif bagi masyarakat, yaitu :
Dampak negatif tersebut selain
kerusakan fisik, mental serta sosial masyarakat secara umum, juga akan merusak
sektor ekonomi dan sektor pariwisata wilayah sasaran, serta merusak iklim
investasi, karena para investor menjadi ragu berinvestasi karena faktor
keamanan yang tidak terpenuhi.
Next....
Dampak positif adalah lahirnya “refleksivitas” yang merupakan salah
satu konsep masyarakat risiko. Ia menamakan masyarakat risiko tersebut muncul
dalam modernitas refleksif yang merupakan proses individualisasi yang
kini terjadi di Barat. Di dalamnya agen-agen semakin bebas dari paksaan
struktural dan karenanya semakin mampu menciptakan secara refleksif diri mereka
sendiri dan masyarakat dimana mereka hidup (Ritzer dan Goodman, 2005 : 562).
Refleksivitas memungkinkan seseorang untuk mempertanyakan
pada dirinya sendiri dan risiko yang dihasilkannya. Oleh karena
itu, secara sederhana refleksivitas dapat diartikan sebagai pemantauan
rutin anda sendiri dan perilaku anda agar dapat memutuskan siapa anda dan
bagaimana anda hidup
Beberapa langkah dalam mengatasi ancaman terorisme, yaitu :
Prevention
Melakukan pencegahan terhadap terorisme dengan jalan mengurangi ancaman teroris itu sendiri yang berpusat pada radikalisme individu.
Protection
Melakukan upaya pertahanan keamanan dalam menghadapi serangan teroris.
Preparetion
Jika serangan teroris tidak bisa dihentikan, langkah yang diambil harus sesegera mungkin memulihkan dampak pada serangan teroris tersebut.
Pursuetion
langkah yang diambil dengan jalan memburu gembong teroris sampai ke sarangnya.
TERIMA KASIH