Sunday 12 April 2015

PELATIHAN

PELATIHAN
Faktor OrganisasiLATAR BELAKANG
Ketika karyawan baru dipekerjakan, mereka tidak mungkin mampu beradaptasi dgn pekerjaan secara sempurna meskipun mereka lolos seleksi yang ketat
Ketika pekerjaan/posisi baru diciptakan atau pekerjaan yang lama didesain ulang, pekerja yang mengerjakan pasti akan mengalami hambatan dlm hal keahlian
Ketika alat kerja dgn teknologi baru diperkenalkan, dibutuhkan pelatihan untuk menguasai operasional alat tersebut
Dimana Peranan Psikologi dalam Pelatihan ?
§ TNA
§ Mendesain program pelatihan
§ Menentukan metode pelatihan yang sesuai
§ Menciptakan sistem evaluasi pelatihan
§ Trainer
Untuk mengetahui apakah diperlukan pelatihan atau tidak diperlukan
TRAINING NEED ANALYSIS
(TNA)
SUMBER INFORMASI AKAN KEBUTUHAN PELATIHAN (TNA)
§ORGANIZATIONAL ANALYSIS
   Mengidentifikasikan kebutuhan umum dan mengarah pada di bagian mana pelatihan dibutuhkan di organisasi
§TASK/JOB ANALYSIS
  Mengarah secara khusus pada KSA (knowledge, Skill dan Attitude) yang harus ditingkatkan
§PERSON ANALYSIS
  Mengarah pada siapa yang membutuhkan pelatihan
§
§
DEFINISI
Pelatihan adalah pengalaman belajar terstruktur dengan tujuan mengembangkan kemampuan menjadi ketrampilan khusus, pengetahuan atau sikap tertentu
  Kemampuan = potensi fisik, mental dan psikologis
  Ketrampilan merupakan penerapan potensi itu secara khusus
Pelatihan adalah tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan seseorang pegawai untuk melaksanakan pekerjaan tertentu
Pelatihan adalah proses membantu pegawai2 utk memperoleh keefektifan dalam pekerjaan mereka yg sekarang atau yg akan datang melalui pengembangan kebiasaan, pikiran dan tindakan, kecakapan, pengetahuan dan sikap
FUNGSI PELATIHAN
KARYAWAN BARU
1.PEMELIHARAAN
  Memastikan bhw karyawan baru mengetahui bgm melakukan pekerjaan sesuai dgn yg diharapkan di organisasi shg bisa menjadi sarana memelihara prestasi karyawan
2.MEMOTIVASI
  Harapan sukses karyawan mempengaruhi sejauh mana mrk melakukan pekerjaan. Motivasi bisa ditingkatkan jika pelatihan kerja berfungsi meningkatkan minat terhadap pekerjaan yg dilakukan
3.SOSIALISASI
  Mengajarkan karyawan baru tentang prioritas, nilai dan norma sebuah organisasi
KARYAWAN LAMA
1.Memberikan informasi baru untuk dapat menerapkan pengetahuan lama dengan cara baru, mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan
2.Memberikan kesempatan pada karyawan untuk berprestasi lebih baik lagi, mengenali dan menerapkan kemampuan mereka serta menyadari seluruh potensi di dalam diri mereka
3.Memberikan kesadaran untuk maju dan membuat mereka tetap termotivasi
PELATIHAN SEBAGAI PROSES BELAJAR
  Pada dasarnya pelatihan adalah proses belajar oleh orang-orang yang menjalaninya. Merubah perilaku tertentu dari orang-orang mengacu pada 3 prinsip penting proses belajar, yaitu:
PRAKTEK
UMPAN BALIK
PENGUATAN
METODE PENGAJARAN
1.PENGAJARAN TANPA PARTISIPASI
Merupakan metode yang peran pendengarnya adalah menerima informasi secara pasif. Biasanya melalui film, bacaan, demonstrasi
Relatif murah, memberikan presentasi materi yg baku dan dapat digunakan untuk sejumlah besar calon karyawan sekaligus
Kerugian: karakteristik pelatihan kurang dipenuhi
2.PENGAJARAN PARTISIPASI INDIVIDU
   Ada peran aktif calon karyawan
Pengajaran Terprogram
  Pertama2 dikenal dgn bentuk “mesin2 pengajaryaitu   piranti mekanik yg memberikan rangsangan belajar dan umpan balik kepada peserta
Pengajaran dengan Bantuan Komputer
  Kecepatan dan pengajaran secara individual lebih luas. Sifatnya spesifik 
      dan terstandar
Pelatihan Simulasi
  Didasarkan atas produksi aspek tertentu dari pekerjaan yang sebenarnya
Rotasi kerja
  Memberikan pengetahuan dan pengalaman di sejumlah bidang operasi 
      kerja kepada calon karyawan.
 


3. METODE PENGAJARAN PARTISIPASI KELOMPOK
 
Calon karyawan berinteraksi dan saling belajar dari masing-masing maupun 
 
materi pelatihannya
Teknik Diskusi
  Dapat merangsang perkembangan analisis calon karyawan dan ketrampilan menyelesaikan masalah
Permainan Peran dan Model Perilaku
  Permainan peran memusatkan perhatian pada unsur2 manusianya dalam menghadapi masalah-masalah organisasi
  Berasal dari teori Belajar Sosial Bandura yg mengatakan bahwa pengamatan perilaku orang lain berperan dalam proses belajar individu
Ada 4 langkah untuk menerapkan metode dalam pelatihan di pekerjaan formal:
1.  MODELLING
  Para calon mengamati para aktor yg di film, video atau secara langsung
 melakukan sebuah tugas tertentu dengan cara yang diinginkan dan efektif
2.  BERLATIH
  Para calon karyawan berlatih perilaku yang diajarkan
3.  UMPAN BALIK
  Para pelatih dan peserta lain memberikan umpan balik tentang perilaku yg dilatih
4.  TRANSFER OF LEARNING
  Perilaku baru ditindaklanjuti di tempat kerja dan para calon dipaksa untuk
 menerapkan secara benar
LOKASI FISIK PELATIHAN
Lokasi Spesifik Tempat Pekerjaan Akan Dilakukan  (On The Job)
Lokasi Pelatihan di Perusahaan tetapi Tidak Di Lokasi Aslinya (On Site)
Lokasi pelatihan berada Di Luar Perusahaan (Off Site)
METODE PELATIHAN
APPRENTICESHIP
Suatu metode pelatihan tradisional yang mengkombinasikan antara pengetahuan yang sifatnya umum dengan yang dihadapinya di situasi kerja.
Melalui pendidikan dan teori yang diterima di sekolah diperoleh dasar teori dari suatu  tugas. Selanjutnya dikombinasikan pada  tempat kerja mengenai aplikasi yang penting dan petunjuk pengerjaannya.
KEUNTUNGAN
§Mereka yang dilatih dapat selanjutnya direkrut untuk bekerja di perusahaan
§Memperoleh pengalaman yang cukup akan tugas yang akan dikerjakannya
KERUGIAN
§Pengetahuan yang mereka peroleh masih kurang dari yang dituntut oleh pekerjaan
ON THE JOB TRAINING
Pelatihan dimana individu belajar sembari mempraktekkan (learning by doing) pekerjaan di tempat dimana pekerjaan itu dilakukan
KEUNTUNGAN
§Dapat menyajikan transfer yang optimal kepada individu
§Pelatihan jenis ini dapat menyajikan simulasi yang komplit atas pekerjaan
KERUGIAN
§Dapat terjadi sejumlah kesalahan jika sebelumnya tidak diberikan arahan yang jelas mengenai pekerjaan yang akan dilakukan
VESTIBULATE TRAINING
Suatu on-site training (pelatihan yang   dilakukan di tempat kerja) yang dilakukan sekelompok trainee (orang yang dilatih)   dalam area khusus yang menyerupai tempat   dimana pelaksanaan pekerjaan itu berlangsung
- Dalam hubungannya dengan pelatihan mereka langsung ditangani oleh orangorang yang ahli dalam pekerjaannya
KEUNTUNGAN
§Peserta training disupervisi secara mendalam dan hati-hati
§Efektif untuk tugas sederhana
KERUGIAN
§Kurang efektif untuk level tugas tinggi yang membutuhkan skill dan pengetahuan kompleks
§Tergantung dari keakuratan simulasi tugas
§Membutuhkan supervisor yang ahli dan tahu metode efektif untuk mengajarkan peserta pelatihan
EVALUASI PELATIHAN
Ada 2 kriteria yang dipakai dalam menilai efektivitas pelatihan ditinjau dari pengeluaran sumber daya (misalnya: pelatihan, materi, ongkos pelatihan, dsb)
1. KRITERIA DALAM
Ukuran dari efektivitas pelatihan yang dibuat selama periode latihan. Contoh2 meliputi tes formal pengetahuan dan ketrampilan calon karyawan serta penilaian oleh pelatihan dalam hal kemajuan dan prestasi calon karyawan
2. KRITERIA LUAR
   Sejauh mana prosedur pelatihan menghasilkan perilaku kerja yang
   diinginkan dalam diri calon karyawan
Menurut Kirkpatrik ada 4 (empat) Pengukuran Keefektifan Pelatihan :
1.Reaksi pegawai terhadap program pelatihan. Apakah pelatihan membantu pegawai tsb. Mengenal organisasi atau tidak
2.Belajar. Apakah pegawai mampu menguasai teknik dan proses serta memiliki keahlian selama program pelatihan.
3.Perilaku. Apakah pegawai mengalami perubahan selama pelatihan guna mendukung pekerjaan selanjutnya.
4.Hasil. Menunjukkan apakah tujuan utama organisasi serta pengurangan biaya atau pindah kerja/turnover dapat dicapai melalui pelatihan
ASPEK EVALUASI PELATIHAN ADALAH :
1.EVALUASI REAKSI PESERTA/KARYAWAN TENTANG PELATIHAN
  Biasanya dibuat dengan bantuan kuisioner yang menanyakan antara lain:
a.Pendapat calon karyawan tentang kualitas dan efektivitas prosedur pelatihan, materi, metode dan pengajar/trainer
b. Perasaan calon karyawan tentang kepuasan dan ketidakpuasan dalam pengalaman pelatihan
ASPEK EVALUASI PELATIHAN ADALAH :
2. EVALUASI TERHADAP LEARNING/BELAJAR
 
a.Penilaian calon karyawan tentang sejauh mana mereka secara pribadi memperoleh pengetahuan akan ketrampilan selama pelatihan
b.Biasanya dibuat dengan pretest dan posttest kepada peserta untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki setelah mengikuti pelatihan
3. EVALUASI PERILAKU SETELAH PELATIHAN
  Perubahan perilaku setelah pelatihan dapat diwujudkan dalam PENAMPILAN KERJA meliputi:
a.Lebih sedikit dalam membuat kesalahan
b.Lebih sedikit mengalami kecelakaan kerja
c.Kualitas kerja seharusnya lebih tinggi
d.Seharusnya memiliki motivasi kerja yang lebih tinggi
e.Ketidakhadiran, permohonan pindah dan keluhan menjadi berkurang
4. EVALUASI HASIL TERHADAP ORGANISASI TENTANG PELATIHAN
a.Diketahui dari sejauh mana prestasi kerja orang yang telah mendapatkan pelatihan dapat meningkatkan produktivitas organisasi
b.Membandingkan antara peningkatan prestasi kerja sebanding dengan pengeluaran dana yang diberikan organisasi
TERIMA KASIH

Yudisium mahasiwa UNPRI pada tgl 18 september 2016

Acara pelepasan wisudawan dan wisudawati psikologi S1 angkatan ke 5 Yudisium mahasiwa Unpri jurusan psikologi, kegiatan ini juga akan ...